Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rubiah Bekti, Ibu Para Wali Cahyana

20 Maret 2024   14:59 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:13 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Rubiah Bekti, Ibu Para Wali Cahyana (Dok. Pribadi)

Versi lain lagi, dalam Babad Cahyana menyebut Rubiah Bekti bukan anak lahir tapi 'diciptakan' oleh Pangeran Jambu Karang. Berikut disebutkan :

"Sakbakdanipun angislamaken, Sang Pangeran Jambu karang lajeng nyipta putri satunggal, saklangkung endah ing warni. Kaaturan dhateng Pangeran Atas Angin minangka panungkul kapundhut garwa. Peparabipun Sang Dyah, Nyai Rubiyah Bekti, wonten emperipun tandha bekti."

 

Konon, Rubiah Bekti 'diciptakan' dari jantung pohon pisang yang dipetik oleh Pangeran Munding Wangi. Dengan kesaktiannya, sang pangeran mengubah jantung pohon pisang tersebut menjadi sosok perempuan dan mengangkatnya sebagai anak.

Benang merahnya, meski berbeda, berbagai versi kisah tersebut menyebutkan bahwa Rubiah Bekti merupakan anak perempuan Syekh Jambu Karang yang kemudian dinikahkan dengan Syekh Atas Angin.

Nah, ada hal yang menarik, dimana dalam Babad Cahyana disebutkan mas kawin atau mahar yang diberikan untuk menyunting Rubiah Bekti adalah emas yang ada di seluruh Tanah Jawa. Begini bunyinya :  "Pisungsungipun Pangeran Jambu Karang katampi dening Pangeran Atas Angin, wusana lajeng kanikah. Dene sirkawinipun emas sa'tambange Nusa Jawa"

 

Wah, emasnya sekarang di mana yaa? Penisirin... hehe

 

Sebagai informasi, saat ini Makam Nyai Rubiah Bekti ada di Dusun Pager Gunung, Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol yang tak jauh dari wilayah inti Perdikan Cahyana.

Makam Rubiah Bekti Tampak Samping (Dok. Pribadi)
Makam Rubiah Bekti Tampak Samping (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun