Versi lain lagi, dalam Babad Cahyana menyebut Rubiah Bekti bukan anak lahir tapi 'diciptakan' oleh Pangeran Jambu Karang. Berikut disebutkan :
"Sakbakdanipun angislamaken, Sang Pangeran Jambu karang lajeng nyipta putri satunggal, saklangkung endah ing warni. Kaaturan dhateng Pangeran Atas Angin minangka panungkul kapundhut garwa. Peparabipun Sang Dyah, Nyai Rubiyah Bekti, wonten emperipun tandha bekti."
Â
Konon, Rubiah Bekti 'diciptakan' dari jantung pohon pisang yang dipetik oleh Pangeran Munding Wangi. Dengan kesaktiannya, sang pangeran mengubah jantung pohon pisang tersebut menjadi sosok perempuan dan mengangkatnya sebagai anak.
Benang merahnya, meski berbeda, berbagai versi kisah tersebut menyebutkan bahwa Rubiah Bekti merupakan anak perempuan Syekh Jambu Karang yang kemudian dinikahkan dengan Syekh Atas Angin.
Nah, ada hal yang menarik, dimana dalam Babad Cahyana disebutkan mas kawin atau mahar yang diberikan untuk menyunting Rubiah Bekti adalah emas yang ada di seluruh Tanah Jawa. Begini bunyinya : Â "Pisungsungipun Pangeran Jambu Karang katampi dening Pangeran Atas Angin, wusana lajeng kanikah. Dene sirkawinipun emas sa'tambange Nusa Jawa"
Â
Wah, emasnya sekarang di mana yaa? Penisirin... hehe
Â
Sebagai informasi, saat ini Makam Nyai Rubiah Bekti ada di Dusun Pager Gunung, Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol yang tak jauh dari wilayah inti Perdikan Cahyana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!