Keempat, kesempatan melakukan kolaborasi hangat. Selain melalui daring, CGP juga mendapat fasilitas untuk membangun kolaborasi dengan sesama CGP secara luring. Kolaborasi ini dilakukan saat pendampingan lokakarya oleh PP. Kesempatan kolaborasi juga diperoleh CGP di sekolah masing-masing melalui komunitas praktisi yang telah dirintisnya.Â
Kelima, fasilitas pembelajaran berkelanjutan. Fasilitas ini diperoleh CGP setelah lulus pendidikan. Bentuk pembelajaran yang didapatkan adalah upgrading oleh instansi pelaksana program setelah menjadi guru penggerak. Fasilitas upgrading yang didapatkan juga berlaku untuk menumbuhkan komunitas praktisi di sekolah.Â
Keenam, fasilitas dalam membangun relasi. Fasilitas yang diberikan berupa pembuatan grup WhatsApp untuk belajar dan berbagi informasi. Adanya grup ini akan memberikan peluang kepada CGP membangun relasi dengan guru di sekolah lain. Setelah lulus nantinya, relasi yang terbangun bisa dimanfaatkan untuk bekerjasama dalam berbagai kegiatan.Â
Ketujuh, peluang mengembangkan diri melalui aksi nyata di sekolah. Aksi nyata CGP dilakukan pada setiap akhir submodul. Dalam pelaksanaannya, CGP mendapat petunjuk pelaksanaan berdasarkan rancangan tindakan yang telah disusun. Fasilitas lain yang diterima adalah coaching dari PP terkait implementasi aksi nyata di sekolah.Â
Bagi sebagian orang yang tidak terlibat langsung, bisa jadi fasilitas-fasilitas tersebut biasa saja. Namun, tidak demikian bagi CGP yang sedang mengikuti program PGP. Bagi CGP fasilitas-fasilitas tersebut sangat mewah dan bahkan eksklusif. Hal ini karena fasilitas tersebut hanya didapatkan oleh guru yang menjadi peserta program PGP. Bagaimanapun juga bagi CGP, hal sederhana akan tetap terasa istimewa jika mampu memaknai setiap prosesnya.Â
Ingin mendapatkan fasilitas mewah dari program PGP juga? Ayo mendaftar menjadi peserta program PGP!Â
Salam Bloger Penggerak
Sudomo