Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Urang Minang Tak "Pancasilais"?

4 September 2020   17:52 Diperbarui: 4 September 2020   18:11 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: WinnyMarlina

Kesembilan, penduduk Sumbar lebih kritis, objektif dan tidak "Love blind" melihat partai-partai politik yang bertarung di Sumatera Barat. Ini rentetan probability kenapa PDI-P manyun perolehan suaranya tiap Pemilu dan Pilkada di Provinsi Sumatera Barat. 

Kesepuluh, kekecewaan masyarakat Sumbar pada masa orde lama banyak tokoh Minang di penjara antara lain: Syahrir, Hamka dan M. Natsir mungkinkah membekas hingga kini, Jadi melihat relasi sejarah lalu dan kekinian memang ada benarnya (republika.co.id).

Penutup 

Pernyataan Puan Maharani mengatakan Semoga Pemilih Sumbar Pancasilais seolah bumerang. Sebuah pernyataan sikap tak ksatria. Puan Maharani tidak seperti kakeknya yang banyak baca, merenung, berfilosofi. Dan mencari tahu lebih detail akar permasalahan yang terjadi pada masyarakat bangsanya jauh melampaui jamannya.

Kelemahan Puan Maharani justru sumber kekuatan yang pada Soekarno muda kemampuan merangkai visi, prolog, dialog, dan epilog tiap-tiap persoalan kebangsaan sehingga dapatkan benang merah atas setiap persoalan.

Dengan pemikiran tajam dan visioner Soekarno mampu menjawab lebih banyak tantangan bangsa ini dibandingkan dengan kegagalannya. Mampu merubah sesuatu yang sulit menjadi mudah karena kecerdasan dan instink politiknya.

Jadi Belajarlah dari Sang kakek Puan Maharani harus banyak belajar berulang kali, meliterasi diri dengan bacaan berkualitas, politikus bukan dadakan dan gratisan. Banyak melibatkan diri pada persoalan-persoalan bangsa bukan sekedar pemadam kebakaran. 

Jika itu yang terjadi maka setiap kalimat yang keluar dari  Puan Maharani selaku Ketua DPP PDI-P dan Ketua DPR RI  adalah suara rakyat yang butuh percepatan kemakmuran, akselerasi kesejahteraan dan ekualiti  keadilan. Bukan lagi suara yang hanya merepresentasikan kepentingan partai semata. 

Provinsi Sumbar dengan segala kelebihannya adalah wajah demokrasi Indonesia, kita harus apresiasi semua perbedaan dan tidak men-judge dengan sebutan a-Pancasilais. PDI-P perlu cermin dan belajar lagi untuk memahami apa yang menjadi penyebab kekalahan Pemilu dan Pilkada di Sumatera Barat.

 Wallahu'alam bis'sawab. (4/9/2020) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun