Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Marandang: Tradisi Memasak Rendang yang Menghangatkan Hati di Rumah Minang

9 April 2024   07:23 Diperbarui: 9 April 2024   07:29 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri diolah melalui canva

Marandang: Tradisi Memasak Rendang yang Menghangatkan Hati di Ranah Minang

Di Ranah Minang, tradisi bukan sekadar kebiasaan, tapi juga perekat tali persaudaraan. Salah satu tradisi yang tak lekang oleh waktu adalah marandang, atau proses memasak rendang bersama-sama.

Lebih dari Sekadar Memasak

Marandang bukan hanya tentang meracik bumbu dan mengolah daging. Tradisi ini merupakan momen kebersamaan, di mana tawa dan canda beradu dengan aroma rempah yang menggoda. Ibu-ibu, anak gadis, bahkan bapak-bapak, bahu membahu memotong daging, menghaluskan bumbu, dan mengaduk rendang di tungku tradisional.

Filosofi di Balik Tradisi

Marandang mengandung filosofi yang mendalam. Pertama, kesabaran. Memasak rendang membutuhkan waktu berjam-jam, dan kesabaran adalah kunci untuk menghasilkan rendang yang lezat. Kedua, kerjasama. Marandang biasanya dilakukan bersama-sama, melambangkan semangat gotong royong dan kekeluargaan yang erat di masyarakat Minang.

Lebih Dari Sekadar Hidangan

Rendang yang dihasilkan dari tradisi marandang bukan sekadar hidangan lezat. Rendang menjadi simbol kasih sayang dan persaudaraan. Ketika rendang tersaji di atas meja, tercipta rasa kebersamaan dan kehangatan yang tak tergantikan.

Menjaga Tradisi di Era Modern

Di tengah arus modernisasi, tradisi marandang masih dilestarikan. Kini, marandang tak hanya dilakukan menjelang hari raya, tapi juga di berbagai acara keluarga dan komunitas. Tradisi ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk menjaga warisan budaya leluhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun