Mohon tunggu...
Suci Kurnia Dewi
Suci Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN SUKA

22104080058

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Camping Asik View Gunung Merapi di Plunyon Kalikuning

19 Juni 2025   04:30 Diperbarui: 19 Juni 2025   04:13 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Suasana Camping di Plunyon Kali kuning (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Yogyakarta–Kala rutinitas dan tekanan pekerjaan terasa kian mencekik, alam menjadi pelarian yang menjanjikan ketenangan.

Tak jauh dari hiruk-pikuk kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan lereng selatan Gunung Merapi, berdiri sebuah destinasi alami yang kian populer di kalangan pencinta ketenangan Plunyon Kali Kuning.

Terletak di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, kawasan ini menyuguhkan panorama pegunungan, aliran kali jernih, pepohonan tinggi, dan udara yang sejuk nyaris sepanjang hari.

 Bagi para pencari rehat, Plunyon bukan sekadar tempat untuk berkemah. Ia menjadi semacam ruang pemulihan batin, tempat di mana alam dan jiwa saling menyapa.

Begitu tiba di Plunyon, pengunjung akan langsung disambut lanskap yang terasa seperti lukisan hidup barisan pohon pinus yang menjulang, dedaunan hijau yang berkilau diterpa cahaya, dan aliran air Kali Kuning yang jernih berpadu dengan udara segar khas pegunungan. Namun pesona utama yang tak terbantahkan adalah pemandangan langsung ke arah Gunung Merapi.

Gunung dengan ketinggian lebih dari 2.900 meter itu terlihat begitu megah dari titik-titik tertentu di area camping ground. Ketika kabut mulai naik perlahan di pagi hari atau saat sinar jingga sore menerpa lereng-lerengnya, suasana berubah dramatis menghadirkan momen visual yang tak hanya estetik, tapi juga menyentuh sisi emosional.

Area camping ground Plunyon cukup luas untuk mendirikan tenda pribadi maupun kelompok besar.

Jalur akses menuju lokasi juga telah diperbaiki dapat ditempuh sekitar 45 menit dari pusat Kota Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi melalui kawasan Kaliurang.

Jalanan yang menanjak namun sudah beraspal dengan petunjuk jelas, membuat perjalanan menjadi aman dan nyaman.

Tak hanya lokasi tenda yang nyaman, Plunyon juga memiliki fasilitas pendukung seperti area parkir, toilet umum, warung makan sederhana, serta pos jaga yang aktif di akhir pekan.

Bahkan, terdapat sebuah pendopo bernama Pendopo Semar, yang kerap dijadikan tempat berkumpul bagi keluarga atau komunitas.

 Bangunan terbuka dengan atap limasan ini berdiri di tengah lanskap yang rindang dan asri, cocok untuk kegiatan seperti gathering, sesi outbound ringan, hingga edukasi lingkungan.

Plunyon tak pernah kehabisan cara untuk memikat pengunjung.

Saat siang, banyak yang menjelajahi sudut-sudut hutan pinus atau mengikuti aliran sungai kecil sambil menikmati kicauan burung.

 Jalan-jalan setapak dan jembatan beton yang berlumut menjadi spot favorit untuk berfoto, terlebih karena suasana Plunyon memang sangat fotogenik.

Saat malam tiba, para camper biasanya menyalakan api unggun kecil di titik yang aman. Suasana menjadi hangat dan akrab, jauh dari kebisingan notifikasi ponsel atau suara kendaraan. 

Tak hanya itu, langit malam Plunyon kerap menjadi atraksi tersendiri. Minimnya polusi cahaya membuat hamparan bintang terlihat lebih terang dan luas, memberi ruang kontemplatif bagi siapa saja yang menatapnya.

Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Plunyon juga dimanfaatkan sebagai ruang edukasi lingkungan.

Beberapa komunitas pencinta alam dan sekolah telah menjadikan lokasi ini sebagai tempat belajar luar ruang, mulai dari pengamatan flora dan fauna, pelatihan survival, hingga kegiatan penghijauan.

Pengelola kawasan bersama pemerintah desa tengah menggagas program ekowisata berbasis konservasi yang diharapkan bisa mendatangkan manfaat ekonomi tanpa merusak kelestarian alam.

Edukasi pengunjung mengenai cara berkemah yang bertanggung jawab pun semakin digencarkan.

Mulai dari larangan membakar sampah, hingga kewajiban membawa kembali semua peralatan dan sampah pribadi.

Musim kemarau, terutama antara Juni hingga September, adalah waktu terbaik untuk berkemah di Plunyon.

Udara cenderung kering, tidak lembab, dan langit sering cerah membuat Gunung Merapi terlihat sangat jelas.

Namun bagi para petualang sejati, musim hujan pun memiliki daya tarik tersendiri kabut yang menyelimuti, tetes embun di pucuk daun, hingga gemericik deras sungai menawarkan kesyahduan yang tak tergantikan.

Pada akhirnya, camping di Plunyon Kali Kuning bukan hanya tentang memasang tenda dan tidur di alam terbuka.

Ini adalah pengalaman yang memadukan keindahan visual, ketenangan suara alam, serta kesempatan untuk sejenak berhenti dan meresapi hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun