Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Es yang Mencair

29 September 2025   22:05 Diperbarui: 29 September 2025   22:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es batu(pixabay.com) 

Es yang Mencair

Umur itu bagaikan es
Disimpan atau dipakai
Akan tetap perlahan mencair
Akan tetap menyusut dari genggaman
Tanpa bisa kita cegah

Tiap tetesnya adalah waktu
Yang luruh dari genggaman jiwa
Menuju tanah kehidupan
Tak pernah kembali, tak bisa diulang

Jatah telah digariskan
Tak ada yang mampu menunda
Dan tak ada yang bisa menambah
Sedangkan kita hanya insan pengembara
Yang bisa menghitung sisa butiran
Sambil menyambut panggilan pulang

Selagi es itu belum habis
Selagi waktu masih berpihak
Mari kita isi dengan kebaikan
Menebar kebaikan dengan hati
Meninggalkan kesan yang berdampak

Saat es itu benar-benar mencair
Yang tersisa bukan lagi waktu
Bukan pula tersisa penyesalan
Tapi amal yang dibawa
Sebagai saksi perjalanan jiwa
Yang menerangi jalan pulang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun