Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menembus Hujan

24 Mei 2024   20:54 Diperbarui: 24 Mei 2024   21:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menembus Hujan

Saat awan pekat menyelimuti langit

Aku tetap memacu laju motor dengan penuh keyakinan

Bumi yang semula terang, kini gelap merayap

Butiran bening dari langit mulai menetes di atas jemari

Seakan merangkai kisah di setiap tancapan gas. 


Di balik hujan yang deras

Ada kenangan yang telah lama bersemayam

Di setiap tetesannya, kurasakan rindu

Mengalir pelan dalam sanubari di sela-sela waktu

Hujan bukan sekadar tetesan air yang jatuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun