Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Petani

22 Februari 2024   06:32 Diperbarui: 22 Februari 2024   06:34 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman padi. (FREEPIK/4045)

  

                  Jeritan Petani

Di tepi sawah mereka termenung

Menatap hamparan padi yang membentang jauh

Ada keluh kesah yang menggema sahdu

Menghadapi tantangan hidup yang semakin menghimpit

Di tengah gejolak kenaikan harga yang tak terkendali

Matahari bersinar terang

Menyinari lelah yang tak terhitung

Tanah subur diharap, tangan kasar membelai

Di antara jalinan akar dan embun pagi yang mengalir

Mereka tetap berdiri tegak

Di saat harga obat dan pupuk melambung tinggi

Meski menyulitkan langkahnya

Yang bekerja keras sepanjang hari

Namun mereka tetap berjuang, dengan semangat yang tak pernah padam

Menghadapi badai, dengan senyuman yang tulus

Meski beban tambahan tak terduga

Menikmati kenaikan kebutuhan pangan terasa mencekik


Padi tumbuh hijau membentang

Menabur harap di tengah ketidakpastian

Mengiringi sejuta doa dan harap

Tetesan keringat menjadi saksi bisu

Menanti waktu yang berkehendak

Saat panen padi datang menyapa

Harapan bergelayut di udara

Menanti harapan mencipta duka lara di kalbu

Harga padi tak selaras dengan peluh keringat yang tumpah

Ada sejuta rasa yang ingin diungkap

Mengharap sesuatu  di tengah kegelapan

Menanti keadilan berpihak kepadanya

Pada siapa, mereka mengeluh?

Yang peduli akan nasibnya yang tak kunjung reda

Di saat harga padi yang diinginkan tak selaras harapan

Jeritannya hanyalah sebuah keluhan

Menguatkan hati menjadi nyanyian kekuatan yang menggema

Mempupuk keteguhan hati, menjadi pijakan di lautan kesulitan

Menanti keadilan dan kebaikan pemangku kebijakan

Jeritan petani melintasi langit biru

Menyampaikan kisah perjuangan pada hembusan angin

Melangitkan harap pada Sang Pemberi Hidup

Senantiasa diberi kesehatan bersama tumbuhnya padi yang menari-nari

Tetap tegar dengan senyuman mengembang

Tak kenal lelah, menabur harapan di bumi yang subur

Menanti keadilan berpihak kepadanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun