Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak yang Hilang

28 Februari 2024   00:08 Diperbarui: 28 Februari 2024   00:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Ketika persaingan kian tajam
Meski dilumur oleh kata sehat
Namun kesumatlah ujung akhirnya

Serempak tertelan oleh bumi yang sudah tak ramah lagi
Saling berbaku hantam pun teramat sulit dihindari
Kepentingan pribadi mengawak menumbuk
Berbalut nafsu serakah berpuncak pada hegemoni

Kuat menggilas, lemah pun tertindas
Saling berbagi tak lagi ditemui
Di buku harian dan kamus budaya dan peradaban

Pantulan gelap cahaya menyelimuti orkestra kehidupan
Seolah hanya menanti terbang sesaat lagi
Dan, ketimpanganlah yang kian menjadi-jadi
Mengangkangi surga yang hilang
Menguji anak manusia yang masih menggenggam ketulusan
Di tengah-tengah melelehnya adiluhungnya budaya dan peradaban

Bersiaplah!
Tunak dalam taubat dan syukur ...

Sanggupkah?

*****

Kota Malang, Februari  di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun