Mohon tunggu...
I Wayan Gede Suacana
I Wayan Gede Suacana Mohon Tunggu... Pembelajar, Pengamat Sosial Budaya, Peminat Yoga Asana dan Meditasi

Mengembangkan literasi lewat tradisi baca tulis untuk aktualisasi diri, serta yoga asana meditasi untuk realisasi diri.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Gerakan Satyagraha Gandhi

31 Juli 2025   19:54 Diperbarui: 31 Juli 2025   20:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar:  Mahatma Gandhi Memimpin Gerakan Satyagraha (Sumber: Meta AI, 2025) 

Dalam mengatasi konflik, gerakan Satyagraha biasanya menempuh dua langkah ideal. Pertama adalah penguasaan secara hati-hati seluruh fakta, menuju kepada negosiasi dan kemungkinan penyelesaian secara damai (arbitrase). Tahap ini memerlukan keterbukaan dan komunikasi agar dicapai kesatuan pandangan. Bila arbitrase gagal, satyagrahi menyiapkan langkah kedua, yakni tindakan langsung. Satyagrahi mengumumkan aksi langsung yang telah direncanakan dan tetap dalam tindakan, menerima semua kesulitan, sampai semua masalah diselesaikan menurut kepuasan kedua belah pihak.

Dengan model gerakan Satyagraha-nya, Gandhi hendak menunjukkan kepada dunia satu bentuk penyelesaian konflik antar bangsa, antara minoritas yang tertindas dan pemerintah mereka, antar kelompok-kelompok sosial dan bahkan antar individu-individu. Ini memang jalan yang sulit untuk diikuti, tapi merupakan satu-satunya jalan yang dapat menghasilkan pemecahan abadi.

Apa yang bisa kita katakan dengan gerakan Satyagraha Gandhi, maupun ide-idenya yang lain, seperti: Ahimsa dan Swadesi, terutama dalam konstelasi sosial politik antar bangsa saat ini adalah bahwa semua gagasan besar itu tetap inspiratif, segar, tegas dan tegar. Kritiknya terasa sangat tajam atas problema sosial, politik, agama dan ekonomi. Cara hidupnya yang telah menjadi bagian dari percobaannya tentang kebenaran, menggambarkan watak, sikap dan perilaku yang bertujuan tunggal yakni mewujudkan kebenaran dalam masyarakat

Gerakan Satyagraha yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi memiliki beberapa keutamaan, terutama dalam hal perlawanan non-kekerasan terhadap ketidakadilan. Satyagraha, yang berarti "berpegang teguh pada kebenaran", mengajarkan prinsip-prinsip seperti kebenaran, cinta kasih, dan tanpa kekerasan dalam menghadapi penindasan. Keutamaan utamanya adalah kekuatan moral yang dimiliki individu dalam menolak ketidakadilan, bukan kekuatan fisik. 

Dengan demikian, gerakan Satyagraha Gandhi bukan hanya sebuah strategi perlawanan politik, tetapi juga sebuah filosofi hidup yang menekankan pada nilai-nilai moral dan kemanusiaan dalam menghadapi ketidakadilan.

Gambar:  Mahatma Gandhi Memimpin Gerakan Satyagraha (Sumber: Meta AI, 2025) 
Gambar:  Mahatma Gandhi Memimpin Gerakan Satyagraha (Sumber: Meta AI, 2025) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun