Mohon tunggu...
Edbert Junawan
Edbert Junawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Suka membaca dan bermain video game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengambilan Keputusan, Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Budaya Organisasi dan Manajemen Keberagaman

28 Maret 2024   14:53 Diperbarui: 28 Maret 2024   14:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksekutif sering membuat keputusan sulit. Contohnya, Presiden ABC Entertainment membatalkan acara TV Roseanne setelah bintangnya membuat komentar rasial di Twitter. Meskipun acara itu sukses, keputusan dibuat dengan cepat. Manajer di semua tingkatan membuat keputusan, seperti tujuan organisasi, lokasi fasilitas, atau masalah produksi. Keputusan tidak hanya dilakukan oleh manajer, tetapi juga oleh semua anggota organisasi. Pengambilan keputusan adalah proses, bahkan untuk hal sekecil memilih makan siang. Proses ini relevan untuk keputusan pribadi maupun korporat. Misalnya, saat seorang manajer memilih laptop yang akan dibeli.

Pengambilan Keputusan terdapat delapan proses. Pertama adalah mencari tahu masalahnya. Setiap keputusan dimulai dari masalah. Perbedaan antara kondisi yang ada dan yang diinginkan. Misalnya, Amanda, seorang manajer penjualan, membutuhkan laptop baru karena yang lama sudah usang.  Masalah tidak selalu jelas, tapi ketika staf mulai mengeluh, Amanda menyadari ada masalah yang perlu diatasi. Setelah itu melakukan analisis keputusan kriteria. Manajer harus bisa membuat sebuah kriteria tentang apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat proses. Dalam kasus ini manajer harus mempertimbangkan tentang spesifikasi laptop. Tahap ketiga membuat beban di tiap kriteria. Kriteria yang relevan dalam pengambilan keputusan tidak selalu sama pentingnya. Oleh karena itu, penting bagi pengambil keputusan untuk memberi bobot pada setiap kriteria untuk menentukan prioritas yang tepat. Cara sederhananya adalah memberi bobot tertinggi (misalnya 10) pada kriteria yang paling penting, lalu menetapkan bobot pada kriteria lainnya relatif terhadap bobot tertinggi tersebut. Ini membantu dalam menilai relatif pentingnya setiap kriteria dalam pengambilan keputusan.

Selanjut membuat opsi tentang alternatif itu. Setelah mengetahui kriteria-kriteria manajer bisa membuat beberapa alternatif pilihan laptop yang sesuai dengan bobot kriteria. Selanjut menganalisi alternatif itu, setiap alternatif yang tersedia dilakukan analisis dengan metode skoring dimana kita mengskor tiap kriteria yang kita sudah buat dan analisis dengan bobotnya. Lalu setelah itu memilih alternatif dan melaksanakan alternatif. Setelah itu kita bisa mengevaluasi tentang keputusan ini merupakan terbaik atau tidak. Langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan melibatkan mengevaluasi hasil dari keputusan untuk melihat apakah masalah telah teratasi. Jika evaluasi menunjukkan bahwa masalah masih ada, maka manajer perlu menilai apa yang salah. Apakah masalahnya salah didefinisikan? Apakah ada kesalahan dalam mengevaluasi alternatif? Apakah alternatif yang tepat dipilih tetapi diimplementasikan dengan buruk?

Pendekatan pengambilan Keputusan dalam manajemen, setiap orang dalam sebuah organisasi membuat keputusan, tetapi pengambilan keputusan menjadi sangat penting bagi para manajer. Ini merupakan bagian dari keempat fungsi manajerial, yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan. Pengambilan keputusan oleh para manajer dapat dilihat dari berbagai perspektif. Rasionalitas: Para manajer diasumsikan menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang rasional, dengan membuat pilihan logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai. Namun, asumsi akan rasionalitas ini seringkali tidak realistis karena manajer dibatasi oleh kemampuan mereka dalam memproses informasi.

Keterbatasan Rasionalitas: Konsep keterbatasan rasionalitas menyatakan bahwa manajer membuat keputusan secara rasional tetapi dibatasi oleh kemampuan mereka dalam memproses informasi. Sebagai contoh, mereka mungkin memilih solusi yang memuaskan daripada yang optimal karena keterbatasan dalam mengumpulkan informasi.

Intuisi: Manajer sering menggunakan intuisi dalam pengambilan keputusan, berdasarkan pengalaman, perasaan, dan penilaian yang terakumulasi. Intuisi bisa menjadi pelengkap bagi pendekatan rasional dan keterbatasan rasionalitas.

Manajemen Berbasis Bukti: Pendekatan ini mengacu pada penggunaan sistematis bukti terbaik yang tersedia untuk meningkatkan praktik manajemen. Ini bisa mencakup data komputer, pendapat para ahli, atau pengalaman sebelumnya dari rekan kerja.

Crowdsourcing: Pendekatan ini memanfaatkan jaringan orang di luar lingkaran keputusan organisasi untuk mendapatkan ide melalui internet. Ini dapat membantu manajer mengumpulkan wawasan dari pelanggan, pemasok, atau kelompok lain untuk membuat keputusan yang lebih baik informasinya.

Dalam praktiknya, manajer sering menggabungkan beberapa pendekatan ini untuk mengambil keputusan yang efektif dalam situasi yang beragam. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap pendekatan, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Ada beberapa jenis keputusan yang dapat dibuah oleh manajer. Pertama ada masalah terstruktur, masalah yang rutin dan familiar dan memiliki kerangka yang jelas. Kedua ada keputusan terprogram, keputusan berulang dan rutin dengan prosedur atau aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Masalah terprogam ini dibagi lagi menjadi tiga. Prosedur, serangkaian langkah berurutan yang digunakan manajer untuk merespons suatu masalah terstruktur. Aturan, pernyataan yang memberi tahu manajer apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Aturan sering kali digunakan karena mudah diikuti dan memastikan konsistensi. Kebijakan, pedoman pengambilan keputusan. Ketiga ada masalah tidak terstruktur, masalah yang kompleks dan sulit diidentifikasi karena tujuan pengambil keputusan mungkin tidak jelas. Solusi untuk masalah tidak terstruktur tidaklah jelas dan seringkali tidak ada prosedur tetap atau rutin yang dapat diikuti. Yang terakhir ada keputusan tidak terprogram, keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang tidak dapat ditangani dengan pendekatan rutin atau prosedur yang sudah ada karena situasinya tidak biasa atau kompleks. Perbedaan antara keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Manajer tingkat bawah sebagian besar mengandalkan keputusan terprogram (prosedur, aturan, dan kebijakan) karena mereka menghadapi masalah yang lazim dan berulang. Sedangkan manajer tingkat atas menangani keputusan yang tidak biasa atau sulit dan juga mendelegasikan keputusan rutin kepada bawahannya.

Selanjutnya ada gaya pengambilan keputusan. Gaya direktif memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas dan mencari rasionalitas. Cara tersebut efisien dan logis, namun masalah efisiensinya mengakibatkan keputusan dibuat sangat minim informasi. Tipe direktif membuat keputusan dengan cepat dan fokus pada jangka pendek. Tipe analitik memiliki toleransi yang jauh lebih besar terhadap ambiguitas dibandingkan keputusan direktif. Manajer analitik paling baik dicirikan sebagai pengambil keputusan yang berhati-hati dengan kemampuan beradaptasi atau mengatasi situasi baru.  Gaya konseptual cenderung memiliki pandangan yang sangat luas dan mempertimbangkan banyak alternatif. Fokus mereka adalah jangka panjang dan mereka sangat pandai menemukan solusi kreatif terhadap masalah. Gaya perilaku mencirikan mereka peduli dengan pencapaian rekan-rekannya dan orang-orang yang bekerja untuk mereka dan menerima saran dari orang lain. Manajer tipe ini berusaha menghindari konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun