Mohon tunggu...
Muh Ihsan Patau
Muh Ihsan Patau Mohon Tunggu... Sarjana Ekonomi

Menulis Artikel dan Video

Selanjutnya

Tutup

Roman

Menggetarkan Hati! Nabi Muhammad SAW Ikat Perutnya dengan Batu Saat Perang Khandaq

13 April 2025   13:14 Diperbarui: 13 April 2025   13:22 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : ChatGbt. Ai

Madinah -- Kisah tentang perjuangan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW terus menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam hingga hari ini. Salah satu kisah yang paling menyentuh hati adalah ketika beliau mengikat perutnya dengan batu karena rasa lapar yang luar biasa di tengah situasi genting --- saat Perang Khandaq.Perang Khandaq atau Perang Ahzab terjadi pada tahun ke-5 Hijriah. Ketika itu, Madinah dikepung oleh pasukan gabungan dari berbagai kabilah Quraisy dan sekutunya. Untuk mempertahankan kota, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menggali parit besar di sekitar Madinah sebagai strategi pertahanan.

Selama penggalian parit, kondisi kaum Muslimin sangat sulit. Persediaan makanan menipis, cuaca dingin, dan tenaga terkuras. Dalam riwayat yang disebutkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, para sahabat mengeluhkan rasa lapar yang tak tertahankan. Salah satu dari mereka bahkan memperlihatkan sebuah batu yang diikat di perutnya untuk menekan rasa lapar.

Melihat hal itu, Nabi Muhammad SAW mengangkat pakaiannya... dan ternyata, beliau mengikat dua batu di perutnya. Rasulullah SAW tidak mengeluh, tidak mengaduh, namun justru tetap menyemangati para sahabat.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jabir bin Abdullah, yang juga menjadi saksi perjuangan itu. Jabir berkata:

> "Kami menggali parit bersama Rasulullah SAW, dan ketika kami merasakan lapar yang luar biasa, kami mengikat batu di perut kami. Namun Rasulullah SAW pun mengikat dua batu di perut beliau karena lapar."

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah SAW adalah pemimpin sejati yang tidak hanya memimpin dengan ucapan, tetapi juga dengan teladan dan pengorbanan. Beliau memilih untuk menanggung kesulitan bersama umatnya --- bahkan lebih berat daripada mereka.

Pesan dari kisah ini begitu dalam: Bahwa dalam perjuangan, tidak ada kemewahan. Dalam dakwah, ada pengorbanan. Dan dalam kesabaran, terdapat kekuatan yang luar biasa.

Di tengah kesulitan hidup yang kita alami saat ini, kisah ini seolah berkata: "Jika Rasulullah SAW saja mampu bersabar dalam kelaparan, maka engkau pun bisa melewati ujian hidupmu."
BELI BUKU UNTUK MEMBACA LEBIH LENGKAP DISINI > 

(READY STOCK) Sirah Nabawiyah Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury - Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Original https://vt.tokopedia.com/t/ZSr9Y18kD/


Semoga kita bisa meneladani sifat sabar, tawakal, dan pengorbanan beliau.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun