Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring Menurut Asasi Thalabul 'Ilmi

7 Maret 2021   11:41 Diperbarui: 7 Maret 2021   11:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jadi, sudahlah jelas bahwa ilmu itu sangatlah utama apabila disandingkan dengan beberapa paradigma serta sudut pandang yang lain. Namun yang perlu kita garis bawahi disini adalah bagaimana kita dapat mendapatkan fadhilah (keutamaan) ilmu dengan metode daring seperti sekarang ini.

Setidaknya kita dapat menggaris bawahi dalam persoalan daring itu lebih mempunyai sisi negatif dalam berinterkasi yakni dari dua sudut pandang sosial serta adab.

Sosial merupakan sebuah ekosistem kita sebagai makhluk hidup secara asasi tetap akan berinteraksi antar sesama makhluk baik itu manusia dan non-manusia. Namun, pada konteks metode belajar daring identik pada pola sosial kemasyarakatan. Metode ini sangat sulit dapat mewujudkan pola sosial yang heterogen. Adanya adalah eksklusifitas yang terkungkung pada pola belajar daring melalui jaringan internet, para peserta didik lebih menjelajah dunia maya yang sifatnya semu, hal tersebut dikarenakan segala bentuk interkasi sosial hanya sebatas alat pengantar dua dimensi nyata dan maya. 

Sedangkan real kehidupan ada pada sosial kemasyarakatan bukan sosial bermedia. Tentu saja hal ini sangat mengganggu perkembangan peserta didik masa kini yang hanya mengandalkan kolaborasi media yang dipaksakan ke mereka untuk dijalankan sebagai ekosistem bukan alat dalam berproses. Sebut saja bahwa kungkungan metode daring memaksa perkembangan peserta didik menjadi bias dalam konteks sosial. 

Dimana mereka harusnya berinteraksi secara nyata kepada para dewan pendidik, teman serta masyarakat yang nantinya akan menjadi pelabuhan terakhir mereka dalam menjalani segala macam teori yang didapatkanya melalui bangku sekolah atau pembelajaran, namun dapat dipupuskan semuanya itu hanya dengan metode daring ini, istilah dalam kita disebut the end. Akhir dari segala bentuk proses berinterkasi antar sesama. Tidak terkecuali pada interaksi antar civitas akademika yakni dewan pendidik dan peserta didik.

Adab, merupakan salah satu hal rentan hilang dalam metode pembelajaran daring. Simak saja para peserta didik sering hilang serta tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung, hal tersebut ada karena sifat dari pembelajaran ini hanya mengedepankan konteks pembelajaran yang bersifat zonasi. 

Zona daring hanya melalui jaringan internet dengan berbagai macam platform namun real-nya para peserta pembelajaran berada di tempat masing-masing sehingga menimbulkan miss connection yang tidak bisa ter-integrasi dengan layak dalam satu wadah atau tempat. Problematika tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri disamping pihak proses pembelajaran harus tetap berjalan namun kesan adab juga perlu terus dieprtahankan pada edisi covid-19 ini.

Solusinya, problem sosial dan adab harus di-kedepankan oleh para civitas akademika dengan segala cara, boleh melalui sistemik maupun tidak. Tersistem melalui peraturan yang telah ditulis pada tata tertib lembaga maupun non-sistemik antar guru dan siswa membuat kontrak belajar secara terstruktur dalam model daring agar marwah dari mencari ilmu serta mendapatkan keutamaanya tersebut tetap dapat diraih dengan baik.

Referensi:

Syekh Muhammad Jamaluddin Al Qasimi Al Dimasyqi dalam Kitab Mawizhah Al Muminin Min Ihya' Ulumiddin , hal 10-17.

Tafsir Wajiz karangan Syeikh Wahbah Az Zuhaili .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun