Mohon tunggu...
Stefani Rantemanda Pabendon
Stefani Rantemanda Pabendon Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar yang gemar menulis dan mempublikasikannya di platfrom ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alkohol Merah Jambu

13 Februari 2025   14:52 Diperbarui: 13 Februari 2025   14:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, penjelasan macam apa yang dapat menerangkan peristiwa yang tidak terdefinisikan ini? Apakah nanti mereka dapat menemukan obatnya?

"Sederhana saja, tidak akan."

"Loh, lalu aku nanti sembuhnya bagaimana? Masa' aku bakal begini terus?"

"Memangnya menurutmu bagaimana?"

"Ya, aku kan bukan dokter. Mana aku tau."

"Kalian paling tidak sakit, hanya kecapaian saja. Buktinya, si Tina sudah jarang kambuh tuh sejak disuruh rehat basket akibat kejadian aneh ini."

"Eh, serius?"

"Iya, Gilang yang bilang. Dia anggota PMR di kelasnya Tina, sekalian yang awasin dia kalau diam-diam main basket, kayak aku ngawasin kamu jangan sampai main futsal."

"Pantas saja aku sudah jarang liat Tina latihan, ternyata dilarang toh. Tapi aku main futsal aman-aman aja tuh."

"Tapi masih sering kambuh kan, gejala aneh itu," lantas aku tercekat mendengarnya.

"Makanya, kalau kamu juga kurang-kurangin main futsal sama kecapaian, paling cepat atau lambat bakal sembuh kok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun