Jawa Timur terkenal dengan kulinernya yang khas. Di Surabaya ada rujak cingur, Madiun ada sambal pecel dan di Lamongan ada soto dan pecel lele. Lantas kalau di Nganjuk ada wisata kuliner apa, ya?
Nganjuk baru-baru ini dibicarakan khalayak ramai sebab Bupatinya tertangkap OTT oleh KPK. Mendengar berita pejabat yang tertangkap OTT KPK, saya biasanya memberikan dua respon: senang karena KPK berhasil mendeteksi tindak pidana korupsi, sedih karena tidak semestinya seorang pejabat menodai amanahnya kepada masyarakat.Â
Selain itu, nama kotanya mendadak trending. Barangkali masih ada yang bertanya-tanya: Kabupaten Nganjuk itu dimana ya? Kok baru dengar?
Baca juga: Menggali Potensi Nganjuk untuk Ekonomi Pertanian oleh Nugraha Endepe
Hm.. Tidak apa-apa. Justru ini jadi kesempatan bagi saya untuk memperkenalkan beberapa hal mengenai Kabupaten Nganjuk.
Kabupaten Nganjuk adalah salah satu kota yang ada di Jawa Timur.
Nganjuk diambil dari nama Anjuk Ladang yang artinya tanah kemenangan. Selain itu, Nganjuk juga dijuluki sebagai kota Angin.
Saya pernah mengunjungi salah satu daerah desa di Kabupaten Nganjuk yang sebagian mata pencaharian masyarakatnya adalah petani bawang merah.Â
Kesenian tradisional di Nganjuk ada beraneka ragam seperti: kesenian Tayub Nganjuk, Wayang Timplong, Jaranan, dan Tali Salipuk.
Tokoh terkenal yang pernah lahir di Nganjuk di antaranya adalah:Â
Aktivis buruh wanita, Marsinah.
Pelawak dan politikus Eko Patrio
Dr. Soetomo, pahlawan perintis kemerdekaan sekaligus pendiri Boedi Oetomo
Penyanyi dangdut Indonesia, Eny Sagita
Baca juga: 3 Kuliner Nganjuk yang Wajib Dicoba! oleh Grandys Sofia Nita
Selain hal-hal di atas, Nganjuk juga memiliki pesona wista kuliner khas Jatim yang tidak kalah memesona. Ada berbagai macam makanan khas kuliner Nganjuk, berikut yang bisa Anda coba.
Kuliner dan jajanan Nganjuk: Kerupuk Upil Topping Pecel
Daerah Jatim masih lekat dengan makanan khas yang menggunakan sambal pecel sebagai pelengkapnya. Meski sambal pecel andalan berada di kota Madiun, namun di Nganjuk juga ada jajanan yang menggunakan sambal pecel, lho! Salah satunya adalah kerupuk upil (kerupuk yang tidak digoreng dengan minyak melainkan pasir) yang di atasnya dilengkapi topping sayur dan sambal pecel.Â
Hmm... mantap banget kalau dipakai untuk menu nostalgia pas kumpul bareng saat hari raya Lebaran.
Kuliner dan makanan berkuah di Nganjuk: Nasi BecekÂ
Memiliki nama lain sego becek, nasi becek adalah makanan khas Nganjuk yang mirip dengan soto babat, namun daging yang digunakan adalah daging kambing. Mirip juga seperti gulai kambing, ya. Kisaran harga untuk seporsi sego becek rata-rata sebesar Rp. 25.000.
Jajanan kue ringan khas Nganjuk: Onde-onde ketawa/Onde-onde Njeblos
Sekilas onde-onde njeblos/onde-onde ketawa mirip bentuknya seperti onde-onde apda umumnya. Namun yang menjadi pembeda, onde-onde njeblos tidak empuk dan berisi, melainkan keras dan renyah mirip kue kering.Â
Baca juga: Onde Ketawa oleh Yayu Arundina
Sebagai orang asli Jawa Timur, saya beberapa kali menikmati onde-onde Njeblos dan memang rasanya sangat enak. Bisa juga dihidangkan sebagai salah satu menu kue toples saat hari raya Lebaran.
Makanan khas Nganjuk: Nasi Tumpang
Nasi tumpang tidak jauh berbeda dari nasi pecel, namun ada menu tambahan berupa sambal tumpang yang menggunakan tempe busuk. Wah, jangan salah, ya. Tempe busuk digunakan untuk bahan utama beberapa masakan populer seperti sambal tumpang dan sayur lodeh.Â
Nasi tumpang terkenal di Nganjuk dan daerah Jatim. Kalau mampir ke Nganjuk, sempatkan untuk mencicipi nasi Tumpang, ya!
Bagaimana dengan Anda? Apakah pernah berkuliner-ria di Nganjuk dan ingin menambahkan rekomendasinya? Isi di kolom komentar, ya!
Baca juga: Perbedaan Kuliner Sate Kere, Sate Koyor, dan Sate JandoÂ