Mohon tunggu...
Tomson Sabungan Silalahi
Tomson Sabungan Silalahi Mohon Tunggu... Seorang Pembelajar!

Penikmat film dan buku!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Delia dan Novel-novelnya

25 September 2025   15:16 Diperbarui: 26 September 2025   13:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dibuat di Gemini Generator AI

"Jangan!" teriak Delia tiba-tiba di kesunyian perpustakaan siang itu. Semua yang sedang membaca dan mahasiswa-mahasiswi yang sedari tadi ribut membicarakan skripsi mereka seketika terdiam, mencari asal suara itu, seolah kata jangan itu dialamatkan kepada mereka karena telah berisik di perpustakaan yang harusnya hening itu.

Delia menatap kosong ke sudut perpustakaan, semua orang yang melihatnya ikut-ikutan melihat ke sudut perpustakaan. Tiba-tiba ruangan yang dingin itu semakin dingin, tidak ada apapun di sana. Tidak seorangpun melihat apa yang Delia lihat di sudut itu.

"Delia, ada apa?" Grace, penjaga perpustakaan bertanya dengan suara lembutnya. Tidak pernah Delia bersikap aneh seperti itu.

Delia tidak menjawab, tidak menghiraukan pertanyaan Grace.

"Jangaaan!" Delia masih berusaha melarang sesuatu melakukan entah apa yang Delia saksikan di sudut perpustakaan itu. 

"Delia! Sadar Delia!" Grace mencoba mendekati Delia dan memegang tangan Delia, dia mau Delia duduk dulu.

Tidak ada yang berani menyentuh Delia, mereka entah kenapa saling tatap, seperti sedang berbicara lewat telepati, dan satu persatu justru meninggalkan Delia dan Grace.

Tiba-tiba Delia terbang menuju pintu keluar, semua orang kini berteriak. Grace yang tadi berusaha menenangkan Delia malah terjatuh sangking kencangnya Delia. Grace kini mengerang. "Delia...!" Grace masih berusaha memanggil Delia.

"Semuanya, duduk!" Delia membentak semua orang yang dari tadi ribut di perpustakaan itu.

Tidak ada yang mau duduk, semua masih ingin keluar dari perpustakaan. Mereka takut tapi insting bertahan hidupnya menyuruh mereka untuk keluar dari gedung itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun