Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Perjuangan VBAC ala Ibu Menjadi Mata Pelajaran Pertama dalam Hidupku

4 Desember 2020   14:55 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:53 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anak oleh pixabay (diedit menggunakan android)

Setiap ibu memiliki kisah perjuangannya masing-masing dalam mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, dan dari kisah tersebut, kelak akan lahir sebuah pengalaman menyentuh yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan sang anak.

Jika di sekolah kita diajarkan tentang ilmu pengetahuan pada umumnya, berbeda dengan ilmu kehidupan yang dibagikan dari pengalaman hidup orang tua kita.

Pada umumnya, rata-rata usia anak untuk mulai masuk Sekolah Dasar  adalah pada saat anak berusia 6 tahun. Dari sinilah kegiatan belajar mengajar dimulai antara murid dan guru. Saya pun termasuk seorang anak yang mulai didaftarkan ke sekolah oleh kedua orang tua pada saat umurku mendekati usia 6 tahun.

Sebenarnya, sekolah perdana saya adalah sejak berada dalam rahim ibu. Dari beliau lah saya mendapatkan pelajaran kehidupan yang jarang kita temukan dalam lingkup sekolah pada umumnya.

Qodarullah, Allah memberi saya takdir untuk dilahirkan kedunia ini dengan kondisi Ibu saya yang baru pulih dari operasi caesar setelah menjalani persalinan Almarhum kakak. Kondisi ini dinamakan dengan VBAC (Vaginal Birth After Cesarean) atau melakukan persalinan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar.

Berdasarkan literatur yang sering saya baca dan menurut  informasi dari dokter-dokter kandungan  yang saya temukan pada timeline media sosial mereka, idealnya menurut ilmu medis, syarat untuk melahirkan dengan kondisi VBAC harus memiliki jarak minimal 2 tahun dari proses persalinan sebelumnya.

Namun entah apa yang dipertimbangkan oleh Dokter kandungan Ibu saya pada saat itu, sehingga memilih untuk membiarkan saya tumbuh dan berkembang didalam rahim Ibuku hingga saya dilahirkan ke dunia dengan persalinan normal dalam keadaan sehat walafiat, Alhamdulillah.

Padahal, kondisi Ibu saat itu baru saja menjalani pemulihan bekas operasi caesar sebelumnya, yang artinya, jarak ketentuan untuk melakukan VBAC belum memenuhi syarat karena belum sampai 2 tahun.

Sejak berada dalam rahim ibu, saya sudah mendapatkan pelajaran hidup bahwa sesuatu yang mustahil bagi dunia adalah hal yang mungkin dapat terjadi jika Allah menghendaki.  Jika Allah sudah berkata Kun Fayakun "Jadilah! Maka terjadilah".

Ibu pernah cerita kepada saya, bahwa saat beliau mengandungku saat itu, beliau ada sedikit ketakutan karena baru saja menjalani pemulihan setelah caesar sebelumnya. Namun karena adanya keyakinan bahwa kehamilan adalah pemberian dari Allah, maka beliau pun menjalaninya dengan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun