Mohon tunggu...
sri surya muhammad
sri surya muhammad Mohon Tunggu... mahasiswa

suka baca novel, nonton film dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mataf Day-1 UNISA YOGYA dengan tiga narasumber yang luar biasa

16 September 2025   21:31 Diperbarui: 16 September 2025   21:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Yogyakarta, Senin, 16 september 2025

Hari ini Uiversitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan pembukaan masa ta'aruf dan kembali mendatangkan tiga narasumber yang tidak kalah menginspirasi dari sebelumnya. Ketiga narasumber tersebut yaitu, Prof. Dr. Mufdillah S.Pd.,S.SiT.,M.Sc. Kemudian,  Kompol Leo Nisya Sagita, SIK, dan Bapak Amika Wardana, S.SOs.,MA.PH.D.

ISI MATERI :

Pemateri: Prof.Dr. Mufdillah S.Pd.,S.SiT.,M.Sc.

Judul: Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

Isi: Darul Ahdi Wa Syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatam (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat Islam untuk memberi  kontri busi yang baik. Muhammadiyah memiliki cita - cita yaitu, mewujudkan negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", artinya adalah suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. 

PRINSIP : 

- Menghormati kesepakatan Nasional

- Menjadi warga negara yang bertanggung jawab

- Kesaksian Iman dan Amal shalih

- Membangun peradaban utama.

LATAR BELAKANG :

* Jawaban atas tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatism politik.

* Perlu ada landasanteologis ideologi bagi umat Islam.

* Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional) : Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika.

* Menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb atau darul kufr tetapi rumah  bersama untuk hidup, bekerja dan beribadah.

TUJUAN ;

1. Meneguhkan komitmen kebangsaan

2. Membuktikan peran umat Islam

3. Menvguatkan nilai keislaman dan kebangsaan

4. Mencegah perpecahan bangsa.

Pemateri : Kompol Leo Nisya Sagita, SIK. 

Judul : Peran strategis mahasiswa dalam upaya bela negara di era post truth.

Isi : Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai geberasi penerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar, 39% Mahasiswa terpapar paham radikal menurut penelitian Lemhannas RI 2024. Mahasiswa adalah Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa.

* Agen Of Change : penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pe,bangunan bangsa.

* Iron Stock : cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

* Moral : penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan Integritas bangsa.

*  Kontrol sosial : pengawas jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis.

Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tengan tantangan era ditigal ini.

Strategi Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post Truth :

1. Literasi Digital : saring sebelum sharing, tanggapi hoaks dengan fakta dan gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia.

2. Pendidikan Kewarganegaraan : memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagai fondasi moral dan patriotisme yang kokoh.

3. Kegiatan Sosial Budaya : aktif dalam kegiatan sosial dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam.

Bela Negara bukan hanya soal materi, tetapi sikap aktif, belajar dengan rajin, taat hukum, melestarikan budaya, dan menolak segala bentuk radikalisme tang mengancam persatuan.

Pemateri : Bapak Amika Wardana, S.SOs., MA.PH.D

Judul : Sistem pendidikan tinggi Indonesia

Isi : Perguruan tinggi pertama ada di Yunani (plato)/ berawal dari tradisi kuno; Akademi Plato, Nalanda, Hukum dan Filsafat. kampus adalah tempat anda belajar terakhir sebelum memulai masa kerja, perguruan tinggi merupakan transisi seseorang dari pelajar menjadi mahasiswa. Masa perkuliahan berbeda dengan masa sekolah  mulai dari diploma, sarjana terapan, dan sarjana. Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955 yaitu Universitas Muhammadiyah Jkarta (UMJ). Terdapat lebih dari 163 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun