Mohon tunggu...
Sri Rahayuni
Sri Rahayuni Mohon Tunggu... Guru - Womanprener

Aku berfikir maka aku berdzikir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sajak Kita: Aku Adalah Aku, Menjadi Diriku yang Penuh dengan Pilu!

18 Februari 2020   00:11 Diperbarui: 19 Februari 2020   11:54 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia sendiri yang berselingkuh dan bermain dengan wanita lain diluar sana dengan mengatakan hal yang sama bahwa ia juga akan menikahi wanita tersebut, sungguh kejadian itu membuat hatiku hancur berkeping-keping, hingga banyak sekali rasanya goresan-goresan luka yang tersimpan dalam memori alam bawah sadarku. 

Seperti perkataan "semua lelaki itu sama, bajingan, brengsek" dan ketika kata-kata itu aku ingat dan dengar kembali itu membuatku takut untuk memulai lagi, ragu, tidak yakin, itu sangat menghantui pikiranku.

Dan kali ini aku harus mulai jujur kepadamu, efek dari semua tekanan-tekanan hidup yang aku alami itu sangat berdampak dalam diriku. 

Aku mempunyaai penyakit yang keluarga sendiri tidak mengetahuinya penyakit ini. Aku cari tau sendiri penyakitku ini apa, hingga sering aku datang ke tempat-tempat ruqyah, aku sering relaxsasi, aku sering hipnoterapi sendiri,yah.. penyakitku ini bisa dibilang aneh,aku selalu sedih sendiri ga karuan, kadang datang tiba-tiba kenapa aku sedih, aku sering nangis sendiri tanpa sebab dan aku heran kenapa bisa seperti ini, kadang ditanya susah nyaut karena sedang ada sesuatu yang dipikirkan, aku sering berpikir sendri, aku sering tak sadarkan diri apakah ini diriku, aku sering heran terhadap sikapku sendiri, aku sering tak sadar ketika aku sudah berbuat sesuatu dan kenapa aku berbuat demikian,dan aku menjadi seorang yang pemikir berat. Hatiku sering gelisah tak karuan.aku sering sakit hati sendiri. 

Dan semua yang aku alami ini orangtuaku tidak tahu dan belum ada yang bisa mengertikan tentang hidupku.ketika aku pingsan orangtuaku hanya tau bahwa aku kelelahan.

Aku diluar memang seperti terliht tegar, tanpa masalah, aku tidak ingin menonjolkan kekuranganku, makanya aku selau simpan sendiri perasaanku ketika aku sedang merasakan fase fase itu.

Tak perlu aku jelaskan kembali perjalanan kita sampai bisa  ketemu dan kita sama-sama yakin untuk bisa bersama, mungkin kamu yang lebih faham, aku menyadari Tuhan mengirimkanmu untuku, untuk menyembuhkan luka dalamku, untuk menjadi seorang pemenang dalam hidupku, untuk membahagiakanku, untuk menyadarkanku bahwa tak selamanya lelaki itu brengsek, kamu membuatku sadar bahwa berharap kepada manusia itu adalah sakit, untuk membuktikan bahwa masih ada laki-laki baik yang mesti aku lihat dan aku nilai, untuk membuktikan bahwa kamu yang nanti pantas untuk menjadi pendamping hiduku selamanya. 

Dan aku percaya itu, sampai bentuk kepercayaanku aku berani mengistirahahkan kamu, berani bangkit kembali dari keterpurukan, berani berqur'an lagi, berani hijrah, berani menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sampai sekarang aku masih berjuang melawan penyakitku, lukaku, janganlah kamu sekali-kali menyakitiku dengan caramu, aku mohon datanglah dengan sejuta kepastian dan kebahagiaan, jangan kau samakan dirimu dengan laki-laki lain diluar sana, jangan kau tanamkan kembali kata lelaki brengsek kedalam memoriku melawan segala rintangan untuk menjadi pemenang nanti ketika bersanding denganmu, bersamamu aku mempunyai mimpi yang kuat dan indah, kita bisa bersama-sama menuju ketakwaannya, kita bisa mempunyai anak yang soleh dan solehah, kita mampu menciptakan suasana yang samara dan aku sangat menunggu-nunggu dan menghaarapkan itu semua. Aku ingin kamu menjadi pembasuh luka dihatiku.

Harapanku yang sederhana ini semoga bisa kamu terima dengan baik. 

Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun