Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Artikel Sri Patmi: Manusia Itu Makhluk Sosial, Sosial Media (Perspektif Kaca Diri/The Looking Glass Self Theory)

31 Mei 2021   05:55 Diperbarui: 31 Mei 2021   06:12 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Realitas sosial berubah secara cepat, utamanya dengan didukung adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Hal paling sederhana adalah metode komunikasi yang saat ini mudah sekali dijangkau masyarakat secara luas. 

Jangankan orang dewasa, anak batita saja sudah disuguhkan dengan gawai yang serba canggih setiap waktu. Bahkan piawai untuk melakukan apapun dalam layar handphone, padahal belum bisa membaca, menulis ataupun berhitung. 

Bagai dua sisi mata koin, perkembangan teknologi memberikan dampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial manusia. Bayangkan saja ketika Handphone atau gawai tidak dalam genggaman atau ketinggalan?

NOMOPHOBIA (No Mobile Phone Phobia) 

 Rasa khawatir atau ketakutan yang berlebih akibat tak pegang handphone/gawai. Keterikatan ini akan menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi dengan orang lain. Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Dua sisi mata koin bukan? 

 Phubbing diartikan sebagai sikap mengabaikan orang lain karena perhatiannya lebih tertuju pada ponsel yang dipegangnya. 

Sebenarnya ada apa saja didalam handphone? 

1. E-Commerce 

Perkembangan zaman yang begitu Mondial, serba canggih memungkinkan terjadinya transformasi digital dengan penerapan konsep cashless. Dimanapun tempatnya manusia bisa bertransaksi dengan gawai yang dipegang. 

Jadi ketinggalan handphone lebih berarti dibanding ketinggalan dompet. Konsep perkembangan pasar digital pesat mulai dari konsep B2B (Bussiness to Business), B2C (Business to Customer), B2A (Business to Administration) C2C (Customer to Customer). 

Semua konsep ini dilakukan melalui satu gawai yang modern dan canggih. Bayar pajak, beli pulsa, pengurusan perizinan, hingga transaksi penjualan barang ke luar negeri. Memudahkan dan memberikan banyak keuntungan. Pasar digital menjadi segmen yang paling menguntungkan dan memudahkan bagi penggunanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun