Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Narasi Sri Patmi: Dimata-matai oleh Malam

2 Mei 2021   01:14 Diperbarui: 2 Mei 2021   01:25 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarinya masih saja menyala padahal mata masih terpejam

Dalam segenggam tinta yang dilepaskan melalui kecepatan jemarinya berlomba 

Berjalan dengan pacuan sang waktu menuju pagi yang masih buta 

Masih terngiang alunan lagu yang dinyanyikan dari sepasang kekasih yang dimadu asmara 

Tak lama telah berlalu ribuan detik telah kutebas hanya untuk bersamamu. 

Menuju pergantiannya yang masih lama, sayup-sayup topangan dagu itu lepas dari tangannya. 

Jenggotnya masuk dalam secangkir kopi yang sudah tidak mengepul lagi asapnya 

Asap diganti menjadi jeruji yang terus bergerak lincah 

Sajak-sajak itu masih saja menyala dalam keheningan malam

Meski sudah tidak ada lagi yang membacanya 

Sudah ditutup setiap lembaran malam yang sudah merayu mengajak tidur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun