Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... DOSEN

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Horor

Serial Rumah Sakit (EPISODE 3) : Kamar Operasi Abadi : Pembedahan yang tak pernah usai

15 Agustus 2025   14:49 Diperbarui: 23 Agustus 2025   15:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://hellocare.com.au/mystery-surrounds-human-remains-found-in-medical-buildings-bone-room/

KAMAR OPERASI ABADI: PEMBEDAHAN YANG TAK PERNAH USAI

PROLOG: SUARA DI LORONG KOSONG

Hari itu angin malam berdesir melalui jendela-jendela retak Rumah Sakit Permata yang telah berdiri sejak 100 tahun lalu, bangunan megah bergaya art deco peninggalan Belanda yang kini seperti kerangka raksasa yang sekarat. Dindingnya yang pernah putih bersih kini warnanya mulai menguning seperti gigi perokok berat, dihiasi noda-noda kelembaban yang membentuk pola aneh - mirip wajah-wajah yang meringis.

Lorong utama rumah sakit pada malam itu terlihat sepi hanya ada satu, dua orang yang melewatinya, hanya diterangi oleh lampu neon tua yang berkedip-kedip tak menentu, memantulkan bayangan bergerak yang seolah tak berasal dari benda nyata. Bau formalin bercampur dengan aroma busuk yang samar-samar menyengat di hidung.

Suster Lina (28 tahun) kelihatan sedang tergesa gesa dan berjalan cepat menyusuri koridor, napasnya mulai terengah-engah dan jantungnya berdetak lebih cepat. Rambut coklatnya yang biasanya rapi dalam sanggul kini dibiarkan berantakan, beberapa helai menempel di keningnya yang berkeringat.

Tiba-tiba......

TING! SUARA BERDENTING!

Suara logam jatuh di ujung lorong.

Terlihat uang logam keluar tiba tiba menggelinding dari arah kamar operasi lama yang sudah lama tidak dipakai dan pintunya terbuka, padahal seharusnya sudah terkunci puluhan tahun.

Darah Lina terasa membeku, detak jantungnya semakin berdetak dengan cepat. Keringan dingin keluar dari dahinya. Tangannya mencengkeram erat tas berisi obat-obatan sampai buku-buku jarinya memutih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun