Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Horor

Sebuah Bangku Kosong di Kelas 7

2 September 2025   15:36 Diperbarui: 2 September 2025   15:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Dan di malam-malam tertentu... terdengar suara bisikan di area pohon besar di sekolah:

"Temannya belum lengkap... masih ada yang harus ikut..."

"Tok tok tok" suara ketukan pintu

Dan bu Rina  terbangun. Ya bu Rina bermimpi mendapatkan petunjuk kalau Rino masih hidup dan bakal kembali. Bu Rina hanya menangis pilu dan kemudian berdoa dengan khusuk agar anaknya bisa benar-benar kembali.

Hilangnya Azka

Seperti dalam mimpi bu Rina. Ternyata teman dekat Rino menghilang. Malam itu, Azka tidak pulang. Keluarganya panik. Warga desa mencari ke hutan dengan obor dan doa, tapi tidak menemukan jejak apa pun. Bahkan anjing pelacak pun enggan masuk lebih dalam. Mereka hanya menggonggong dan mundur.

Hari berganti minggu. Semua orang mengira Azka sudah tidak ada. Tapi ibunya, Bu Asih, tetap percaya anaknya belum mati.

"Aku tahu dia masih hidup... tapi dia bukan di sini. Dia di dunia lain," ucapnya pada Pak Lurah.

Orang-orang menganggap Bu Asih terlalu larut dalam kesedihan. Tapi malam-malam berikutnya, ia mulai bermimpi aneh: melihat Azka duduk di sebuah taman indah yang asing, matanya kosong, mulutnya diam.

"Mak... tolong Azka. Azka nggak bisa pulang..."

"Aku juga ketemu Rino, mak. Rino juga kepingin pulang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun