Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Horor

Sebuah Bangku Kosong di Kelas 7

2 September 2025   15:36 Diperbarui: 2 September 2025   15:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Bangku Kosong di Pojok Kelas

Di SMP Pelita Bangsa, kelas 7 punya satu hal yang membuatnya berbeda dari kelas lain---sebuah bangku kosong di pojok ruangan, tepat di bawah jendela besar yang menghadap ke taman sekolah. Kebetulan Gedung sekolah Pelita Bangsa berdekatan dengan hutan sehingga masih banyak pohon-pohon besar. Bangku itu bersih, tidak berdebu, dan tak pernah diduduki siapa pun sejak awal semester.

Tara, siswi pindahan dari Bandung, baru seminggu masuk ketika pertama kali menyadari keberadaan bangku itu. Ia duduk di barisan tengah, tapi matanya selalu tertuju pada bangku di pojok yang tampak... sendu.

"Kenapa bangku itu nggak pernah dipakai?" tanyanya suatu pagi.

Beberapa siswa hanya diam. Yang akhirnya menjawab adalah Wira, ketua kelas, singkat.

"Memang sengaja dikosongin."

Tara tidak puas. Ia mulai bertanya ke siswa lain, mencoba mencari tahu lewat grup angkatan, bahkan stalking akun media sosial lama anak-anak sekolah. Tapi jawaban yang ia dapat selalu kabur---dari mitos bangku angker, cerita soal siswa nakal, sampai hal-hal absurd seperti "penunggu kelas".

Suatu sore, setelah kegiatan ekstrakurikuler, Tara kembali ke kelas untuk mengambil payung yang tertinggal. Sekolah sudah sepi. Saat ia masuk ke kelas, mata Tara langsung tertuju ke bangku itu.

Kali ini, ada selembar kertas kecil di atas meja. Tulisan tangan, tinta hitam yang mulai pudar:

"Hari ini aku duduk sendiri lagi. Tapi tidak apa-apa. Aku mulai terbiasa. Selama ada pohon yang bisa kulihat dari jendela ini, aku masih punya teman."

Tara menelan ludah. Ia merasa sesuatu menggelitik di dadanya. Bukan takut, tapi semacam perasaan kosong yang familiar. Ia ambil kertas itu dan simpan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun