Mohon tunggu...
Soni Gunadis
Soni Gunadis Mohon Tunggu... Swasta -

Suka kebebasan berekspresi dalam menulis, dengan tetap menggunakan rasa dan jiwa anda dapat menemukan arti sebuah kehidupan realita sekaligus imaji yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bocah-bocah Kecil

23 September 2016   00:17 Diperbarui: 23 September 2016   01:00 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Temaram cahaya remang menyorot bayangan,
Bocah-bocah kecil tergelempar kaku bagai seuntai debu 

Tangisnya menyayat hati
Dengan rintik yang kian membasahi tubuhnya 

Kurus kering dengan sehelai kain kumuh membalut sekenanya.. 

Mungkin, takkan ada yang peduli
Dia hidup ataupun mati
Takkan ada yang peduli... 

Nasib seorang gadis malang yang hidup bersama mamanya 

Kini, Ia merintih sendu....
terus menangis melalui pedih penderitaan hidupnya

Bersama terpal usang sebagai atapnya, bumi pijak sebagai alasnya,

Dengarkanlah wahai para manusia
Mengapa hatimu buta
Mengapa tak sedikitpun kau berpaling menatap sisi hidupku

Ya, hidupku.... yang penuh luka dan goresan air mata....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun