2. Diam adalah Samudra yang Menenggelamkan BadaiÂ
Berdebat dengan mereka yang menutup mata dan telinga ibarat mencangkul di lautan---sia-sia dan melelahkan.Â
Terkadang, kemenangan terbesar justru terletak pada keberanian untuk berjalan pergi, meninggalkan keributan kata-kata dan memilih kedamaian dalam kesunyian.Â
Diam Anda adalah benteng yang tak tergoyahkan.Â
Begitupun jika berhadapan anggota grup WhatsApp yang toxic, padahal itu dimaksudkan untuk wadah silaturahmi. Lebih baik keluar dari grup itu, jika sang Admin tidak kunjung menegur dan menghapus postingan yang melanggar ketentuan grup itu.Â
3. Pagar Itu Penting, Tapi Jangan Lupa Membuat Pintu
Menetapkan batasan sejak awal adalah cara halus untuk berkata, "Inilah saya, inilah ruang saya." Ketika Anda dengan lembut tapi tegas menunjukkan garis yang tak boleh dilewati, orang akan memahami bahasa hormat Anda.Â
Namun, tetaplah buka pintu bagi mereka yang datang dengan niat baik. Kebaikan bukanlah kelemahan selama Anda tahu kapan harus membuka dan menutup pintu itu.Â
4. Berjalan Pergi, Bukanlah Kekalahan, Melainkan Sebuah Keputusan
Ada momen-momen di mana ketidakhormatan adalah alarm --> yang memberitahu bahwa kita telah terlalu lama berada di tempat yang salah.Â