Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora.Soetiyastoko | Bahasa Kehormatan: Sebuah Seni Merajut Harga Diri

5 Oktober 2025   23:39 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel Sebuah Seni Merajut Harga Diri. DethBonn. Dok.Pri.

Harga diri Anda tidak diukur dari sorotan orang lain, juga tidak dari validasi pihak lain. Melainkan dari cara Anda menerangi jalan Anda sendiri. 

8. Janji Kecil adalah Benih Kepercayaan

Dunia dibangun dari janji-janji kecil yang ditepati. Menepati janji, sekecil apa pun, adalah seperti menanam pohon kepercayaan. 

Butuh waktu dan konsistensi, tetapi akarnya akan menghujam kuat, membangun fondasi reputasi Anda, sebagai pribadi yang bisa dipegang kata-katanya. 

9. Kekuatan dalam Kelembutan 

Adalah kebaikan laksana mata air yang jernih, namun Anda harus menjaganya. Agar tidak dikotori oleh mereka yang hanya ingin memanfaatkannya. 

Jadilah sungai yang tenang tapi berarus kuat---lembut untuk disentuh, namun cukup powerful untuk mengukir ngarai dan menggerakkan turbin. 

Kebaikan sejati selalu disertai dengan kekuatan untuk melindungi diri sendiri.

*** 

Cahaya yang dipancarkan -tak hanya menerangi sekitar, tapi melindungi diri dari tersandung atau menabrak dinding sepi. Copied from FB.
Cahaya yang dipancarkan -tak hanya menerangi sekitar, tapi melindungi diri dari tersandung atau menabrak dinding sepi. Copied from FB.
Kesimpulan 

Menjadi pribadi yang dihormati adalah sebuah perjalanan batin, sebuah komitmen untuk mendengarkan suara hati sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun