Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora.Soetiyastoko | Bahasa Kehormatan: Sebuah Seni Merajut Harga Diri

5 Oktober 2025   23:39 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya yang dipancarkan -tak hanya menerangi sekitar, tapi melindungi diri dari tersandung atau menabrak dinding sepi. Copied from FB.


2. Diam adalah Samudra yang Menenggelamkan Badai 

Berdebat dengan mereka yang menutup mata dan telinga ibarat mencangkul di lautan---sia-sia dan melelahkan. 

Terkadang, kemenangan terbesar justru terletak pada keberanian untuk berjalan pergi, meninggalkan keributan kata-kata dan memilih kedamaian dalam kesunyian. 

Diam Anda adalah benteng yang tak tergoyahkan. 

Begitupun jika berhadapan anggota grup WhatsApp yang toxic, padahal itu dimaksudkan untuk wadah silaturahmi. Lebih baik keluar dari grup itu, jika sang Admin tidak kunjung menegur dan menghapus postingan yang melanggar ketentuan grup itu. 

3. Pagar Itu Penting, Tapi Jangan Lupa Membuat Pintu

Menetapkan batasan sejak awal adalah cara halus untuk berkata, "Inilah saya, inilah ruang saya." Ketika Anda dengan lembut tapi tegas menunjukkan garis yang tak boleh dilewati, orang akan memahami bahasa hormat Anda. 

Namun, tetaplah buka pintu bagi mereka yang datang dengan niat baik. Kebaikan bukanlah kelemahan selama Anda tahu kapan harus membuka dan menutup pintu itu. 

4. Berjalan Pergi, Bukanlah Kekalahan, Melainkan Sebuah Keputusan

Ada momen-momen di mana ketidakhormatan adalah alarm --> yang memberitahu bahwa kita telah terlalu lama berada di tempat yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun