Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Tunggu di Teras Rumah

18 Desember 2021   06:49 Diperbarui: 20 Desember 2021   04:01 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan Tunggu Di Teras Rumah

Soetiyastoko

Kekasih,
maafkan aku
hanya sesaat-sesaat saja
ku
memeluk
mu.

Kekasih
bukankah sepakat sudah,
kita
kejar masa depan
maka
ketika berlari kencang
tak
mungkin
dengan berpegangan tangan

Apalagi
di
pandemi ini
sudah berbulan
kita tak seranjang,
biarkan
kutuntaskan perjuangan
yang
memang
bagian tugasku.

Bukan merayap
mengendap-endap
dan
luka berdarah-darah
tergores semak dan batu.
Tak sempat  rasakan sakit ditembus peluru
atau,
lapar
tanpa tahu, kapan bisa makan
dan
akan makan apa,
seperti para pejuang kemerdekaan.

Bukan,
bukan seperti itu.

Kekasih,
alat pelindung diri-ku
memang bukan topi baja,
bebani kepala


tapi,


apd tebal kuraskan
keringatku
dan
musuh
tak bisa
kubidik
dengan jarum suntik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun