Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Menggaet Pemilih Melalui Trand Fashion dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Masyarakat

3 Desember 2022   05:32 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:17 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi-Ahok menggunakan kemeja kotak-kotak saat berpasangan sebagai cagub dan cawagub di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Foto: detiknews.com

Berbagai macam cara dan strategi dilakukan oleh politisi dan Partai Politik untuk menggaet pemilih pada setiap gelaran Pemilu, Pilpres dan Pilkada yang dilaksanakan di Indonesia.

Mulai dari memasang baliho disepanjang titik jalan yang dianggap strategis, melakukan branding politik melalui media massa, melakukan kegiatan kampanye terbuka dengan mengundang masyarakat calon pemilih, atau dengan melakukan pertemuan-pertemuan terbatas dengan kelompok masyarakat tertentu.

Semua kegiatan kampanye politik tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat agar mau memilih calon atau partai yang melakukan kampanye tersebut.

Namun, diantara strategi politik menggaet pemilih sebagaimana disebutkan diatas, ada salah satu strategi yang sudah terbukti cukup ampuh untuk mengenalkan calon Presiden dan calon Kepala Daerah kepada masyarakat, yakni strategi penggunaan "trand fashion" sebagai media untuk mempromosikan dan mengenalkan sang calon Presiden atau sang calon Kepala Daerah kepada masyarakat.

Strategi trand fashion inilah yang pernah sukses mengantarkan Jokowi dan Basuki Cahaya Purnama alias Ahok terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada tahun 2012 silam.

Anda semua tentu masih ingat bukan dengan tren baju kemeja kotak-kotak ala Jokowi-Ahok yang sempat viral pada gelaran Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang lalu.

Penggunaan tren baju kemeja kotak-kotak oleh Jokowi-Ahok kala itu, telah sukses membuat seluruh masyarakat familiar dan merepresentasikan dirinya sebagai pendukung Jokowi-Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada tahun 2012 meskipun hanya melalui busana.

Usul penggunaan kemeja kotak-kotak oleh Jokowi-Ahok sendiri sebagai sarana kampanye waktu itu datang dari mahasiswa yang mendukung Jokowi. Mereka ingin membantu tim kampanye Jokowi-Ahok untuk mengenalkan mereka kepada masyarakat melalui cara yang unik dan tidak biasa.

Mahasiswa meyakini, penggunaan kemeja kotak-kotak tersebut akan memudahkan warga Jakarta untuk mengingat Jokowi-Ahok, dan secara tidak langsung cara tersebut juga diyakini akan menjadi media sosialisasi yang kekinian dan efektif untuk memperkenalkan pasangan Jokowi-Ahok kepada pemilih.

Corak warna-warni pada kemeja kotak-kotak tersebut, menggambarkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pasangan yang mewakili keberagaman. Selain itu warna kemeja yang cerah juga menunjukkan semangat yang dibawa oleh Jokowi-Ahok untuk membenahi Ibu Kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun