Sejarah telah telah membuktikan hal itu. Siliwangi dengan ajaran adiluhung di tulis, disampaikan dan dipraktekan oleh orang-orang yang memiliki tradisi intelektual yang sangat kuat.
Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno (Bung Karno) menemukan dan menyalakan api pembebasan manusia dari penindasan dimulai di Jawa Barat. Bahkan warisannya sampai sekarang tetap terjaga, Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) merupakan salah warisan terindahnya.
Jawa Barat, Provinsi Kemanusiaan
"Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya," Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Presiden Indonesia keempat, Ulama, Cendikiawan.
Visi besar Jawa Barat Istimewa untuk memulyakan manusia, alam dan lingkungan yang dibawa oleh Kang Dedi Mulyadi memiliki tantangan besar. Budaya masyarkat yang berubah ditambah kerusakan alam yang sudah cukup parah menjadikan masyarakatnya seperti tanpa arah.
Empati dan simpati, merupakan barang langka di bumi Siliwangi. Masyarakat hanya berpikir tentang materi dan materi dengan menggunakan segala cara. Menginjak, merusak, mengekploitasi, tanpa memperdulikan generasi yang akan datang selanjutnya.
Esensi kemanusiaan sebagai manusia yang beradab menjadi menu yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Ada dua fase besar di Jawa Barat yang meletakan kemanusiaan sebagai jiwanya masyarakat. Pertama fase Kerajaan Siliwangi yang sudah disampaikan diatas, kedua fase terjadinya KAA setelah Republik ini berdiri.
Dua fase peristiwa sejarah diatas menjadi api semangat yang dinyalakan oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi untuk membangun Jawa Barat. Kemanusiaan sebagai puncak peradaban bukan sebagai selogan atau angan-angan.
Kita tau, bagi Kang Dedi, mercusur tertinggi adalah membangun kualitas manusia unggul. Membangun manusia unggulan jauh lebih sulit dibandingkan membangun fisik. Budaya masyarakat yang berubah menjadi tantangan terbesar.
Tidak bisa membiarkan Kang Dedi berjuang sendiri mengurusi 50 juta jiwa masyarakat Jawa Barat. Adanya kesadaran kaum terdidik dan tercerahkan oleh ilmu pengetahuan, bisa mempercepat visi besar tersebut.
Negara atau daerah maju bukanlah orangnya yang berisik, tapi negara dan daerah maju adalah orang-orangnya yang berisi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI