Mohon tunggu...
Soebarkah
Soebarkah Mohon Tunggu... Educator

I am an educator committed to shaping the younger generation to have noble character, strong morals, and a vision to bring positive impact to others.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maksud Hidup vs Kebutuhan Hidup: Refleksi dalam Pusaran Dunia Modern

7 Mei 2025   11:56 Diperbarui: 7 Mei 2025   15:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala: Tempat Dimulainya Kesadaran

Tubuh manusia tidak akan hidup tanpa kepala. Di dalam kepala terdapat otak, pusat kesadaran, tempat bermulanya niat dan pemahaman. Namun, betapa sering kita membiarkan kepala hanya sibuk berpikir tentang dunia, tanpa merenungi tujuan keberadaan kita.

Seharusnya, kepala menjadi aset spiritual paling berharga---bukan hanya alat berpikir logis, tetapi tempat bersemai nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Saat kita memberi ruang pada kepala untuk merenung, kita mulai memahami bahwa hidup bukan hanya tentang memiliki, tetapi tentang menjadi---menjadi pribadi yang bermakna, yang hadir bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membawa cahaya bagi sesama.

Penutup: Saatnya Kembali ke Maksud Hidup

Maka mari bertanya pada diri sendiri: Apakah aku hidup hanya untuk mengejar kebutuhan, ataukah aku hidup untuk memenuhi maksud yang lebih tinggi? Jangan biarkan hidup habis dalam kesibukan tanpa arah. Jangan sampai kita menjadi manusia yang berlari cepat, tetapi tidak tahu ke mana harus tiba.

Azan itu panggilan. Dan shalat adalah jawaban. Allahuakbar adalah pernyataan arah. Dan maksud hidup adalah kompas yang tak boleh hilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun