Mohon tunggu...
Johan Sobihan
Johan Sobihan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Johan Sobihan, atau yang biasa disapa Obby, lahir pada 15 Desember

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Green Canyon - You Rock !!!

23 April 2010   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Green Canyon atau yang sering disebut para penduduk lokal Cukang Taneuh, atau yang berarti jembatan tanah, merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan backpacking saya. Akhirnya saya pun dapat mewujudkannya bersama teman saya dalam trip dadakan. Berangkat dari Jakarta (terminal kampung Rambutan) jam 10 malam, ternyata bus yang menuju pangandaran telah habis....akhirnya setelah tanya kanan kiri (tetap dengan para calo yang selalu setia mengikuti kami berdua), akhirnya kami pun menaiki bus jurusan Banjarnegara, dan akan disambung dengan bus tujuan pangandaran. Hawa dingin menusuk, ditambah kencangnya AC dan hawa dingin dari hujan yang terus mengguyur, membuat saya agak sedikit susah untuk memejamkan mata. Akhirnya saya pun menikmati perjalanan menuju Banjarnegara dengan mata terus melihat awas ke arah jalan. Kurang lebih 7 jam perjalanan, akhirnya tepat pukul 05.00 WIB, kami pun tiba di Banjar. Langsung saja kami menuju mushola untuk menunaikan ibadah Sholat Shubuh, dan bersih-bersih di kamar kecil. Setelah selesai dengan urusan pribadi, saya pun melanjutkan perjalanan menuju Pangandaran dengan menggunakan bis kecil. Sempat perang mulut, karena ditarik harga karcis yang sangat tidak masuk akal. Akibat emosi pula, yang harusnya perjalanan masih jauh, tapi tiba-tiba saya memutuskan untuk turun di sebuah terminal kecil. Berbekal sebuah nomor kontak person di pangandaran, akhirnya saya mencoba menghubungi beliau, dan ternyata pula, letak rumah beliau tepat didepan Terminal Perahu Cukang Taneuh. Ya sudah, akhirnya saya memutuskan untuk langsung ke rumah beliau dan skip pantai pangandarannya (itu juga setelah saya ditawari bebas menginap di rumah beliau, hehehe). Sampai di terminal Cijulang , saya pun berganti ojek menuju rumah Pa' Odin. Pukul 09.00 kurang lebih, saya telah tiba di tujuan. Untung saja saat itu air sungai menuju Green Canyon tidak keruh, meskipun semalaman turun hujan. Akhirnya saya pun langsung mengutarakan niat untuk langsung menuju Green canyon, demi menghemat waktu (belom mandi juga, soalnya mikir bakal maen air juga disitu, hehehe) Akhirnya kami pun berangkat menuju Hulu sungai dengan perahu motor. Suasana pagi masih lengang, meskipun sudah terdapat beberapa rombongan yang akan menuju Cukang Taneuh pula. Namun dikarenakan bukan hari libur, maka suasana tidak begitu ramai. Menyusuri sungai dengan warna air hijau jernih, dengan kanan kiri tumbuhan lebat sebagai pemandangannya, memanjakan mata ini akan satu lagi lukisan alami yang dibuat oleh alam. Sempat melihat biawak besar, namun ketika akan saya foto, tiba-tiba biawak tersebut kabur sudah. Memasuki Hulu sungai, sudah terlihat tebing-tebing besar Green Canyon. Perahu pun melaju diantara tebing-tebing tersebut. Akhirnya pada batas akhir perahu tiba, saya pun langsung menuju ke arah bebatuan besar yang sudah ramai pengunjung. Berbekal tas plastik untuk tempat kamera, saya bersama pemandu, berenang melawan kuatnya arus menuju ke arah yang lebih dalam lagi. Kadang-kadang harus berpegangan di sisi-sisi tebing untuk bisa menggapai batuan tempat kami akan berpijak. Setelah beberapa kali berenang dan merayap di bebatuan, akhirnya saya tiba di tempat yang tidak terlalu ramai pengunjung (setelah spot untuk terjun dari atas batu). beristirahat, melihat keriangan pengunjung yang bermain-main, meloncat dari atas batu, mengikuti aliran arus sungai yang deras. Akhirnya saya pun mengunjungi Green Canyon, di tengah cuaca yang sebenarnya kurang bersahabat. Puas berdiam diri menikmati semuanya, saya pun kembali ke perahu. Kali ini  tidak terlalu susah berenangnya, karena saya dengan menggunakan Life Vest, hanya mengarungkan badan ini di tengah derasnya aliran arus sungai Green canyon. Terus meluncur, kembali merayapi batu, meluncur kembali, menabrak sisi dinding bebatuan, hingga akhirnya tiba di tempat perahu ditambatkan. Semakin siang, suasana semakin ramai. Perahu-perahu yang mengangkut wisatawan sudah semakin banyak. Akhirnya saya pun kembali ke rumah Pa Odin untuk mandi dan istirahat. Memang, baru satu kali saya mengunjungi Green Canyon, namun hal itu sudah cukup untuk membuat saya ingin mengunjungi nya lagi di lain kesempatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun