Mohon tunggu...
Sobat Sosial
Sobat Sosial Mohon Tunggu... Programmer - Anything I Do Just For My God
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menginformasikan Berita Terkait Bidang Sosial dan Bidang Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemensos Tambah Layanan SLRT Optimalkan Layanan Kesejahteraaan Sosial

11 Juli 2019   11:48 Diperbarui: 11 Juli 2019   11:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta kegiatan berjumlah 180 orang dari unsur Bappeda, Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Manajer SLRT dari 60 kabupaten/kota. Narasumber kegiatan ini terdiri dari Dirjen Pemberdayaan Sosial, Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial, Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat, Kepala Pusat Data dan Informasi Kesos, Instruktur SLRT di tingkat pusat, tim teknis SLRT dan Pusdatin, serta dan instruktur penyelenggara SLRT terpilih dari kabupaten/kota.

Selain mengikuti paparan narasumber, peserta juga mengunjungi layanan SLRT di Kabupaten Sleman. Di tempat ini, peserta diajak untuk melihat langsung proses penanganan masyarakat yang datang menyampaikan beragam keperluan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Eko Suhargono mengungkapkan SLRT di Sleman telah berjalan sejak tahun 2016 dengan slogan Bahasa Jawa "Teko Susah Bali Bungah" atau datang dalam keadaan susah, pulang dalam keadaan senang.

"Alhamdulillah Dinsos Kabupaten Sleman telah menjadi leader dalam penanggulangan kemiskinan. SLRT menjadi ruh layanan dinas sosial. Menjadi garda depan dalam memberikan layanan terhadap masyarakat yang membutuhkan," katanya.

Pada tahun 2018, SLRT Kabupaten Sleman telah menangani sebanyak 13.750 kunjungan. Tingkat kunjungan tertinggi pada Juni yakni 3.416 kunjungan. Mayoritas kunjungan warga adalah untuk mengajukan usulan Kartu Indonesia Sehat, mengajukan surat keterangan miskin, meminta informasi atau konsultasi seputar program dan layanan lainnya.

"Beragam bantuan kita salurkan bersumber dari APBD seperti bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, bahkan bantuan sosial yang sifatnya tentatif seperti misal Sleman kan daerah wisata kadang ada pelancong terlantar kehabisan bekal dan uang. Mereka datang ke tempat kami dan diberikan santunan untuk kembali ke asalnya. Atau ada pelancong yang sakit dan tidak memiliki uang sama sekali kemudian melapor ke kantor polisi ada di RS mana nanti akan kita jangkau," terang Eko.

Perlahan namun pasti, layanan SLRT Kabupaten Sleman semakin terkenal dan dekat di hati masyarakat. Hal ini, lanjut Eko, sangat berpengaruh terhadap persepsi publik terhadap dinas yang dipimpinnya. Ia mengatakan setiap ada persoalan menyangkut kesejahteraan sosial, masyarakat sudah tau hendak pergi ke mana. Tak ada rasa canggung atau takut untuk memasuki kantor instansi pemerintah karena mereka dilayani dengan sebaik-baiknya.

"Sekarang kami (dinsos) menjadi primadona. Kalau dulu Dinsos kadang dipandang sebelah mata karena yang dilayani orang terlantar, gelandangan, keluarga miskin, maka sekarang tidak lagi (dipandang sebelah mata). Untuk itu kami akan terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi antardinas dan organisasi perangkat daerah, serta lembaga-lembaga lainnya yang telah menjadi mitra kerja SLRT Kabupaten Sleman sehingga dapat memberikan layanan yang lebih maksimal lagi," tuturnya.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI 

Sonny W. Manalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun