Salah satu Hasta Karya Siswa
Kreativitas Tanpa Batas
Siswa SMPN 2 Purwojati Sulap Barang Bekas Jadi Hastakarya Keren dalam Pembelajaran Teks Prosedur
PURWOJATI -- Suasana pembelajaran di SMP Negeri 2 Purwojati terasa berbeda dari biasanya pada hari Rabu (17/9/2025). Alih-alih hanya duduk dan mendengarkan, para siswa kelas IX terlihat sibuk dengan tumpukan botol plastik, kardus bekas, koran lama, dan kain perca. Di bawah bimbingan guru Bahasa Indonesia, mereka sedang mempraktikkan materi teks prosedur dengan cara yang sangat kreatif: mengubah barang bekas menjadi hasta karya yang fungsional dan bernilai estetika.
Kegiatan yang berpusat di ruang kelas dan laboratorium keterampilan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman langsung. Para siswa tidak hanya belajar tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks prosedur, tetapi juga langsung mempraktikkannya untuk menciptakan sesuatu yang nyata.
"Tujuan kami adalah membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa," ujar Pak Riyanto, S.Pd., guru Bahasa Indonesia kelas IX. "Dengan proyek ini, mereka tidak hanya hafal teori tentang 'alat dan bahan' atau 'langkah-langkah', tetapi mereka benar-benar mengalaminya. Ini mengasah kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan," jelasnya sambil menunjukkan sebuah vas bunga cantik yang terbuat dari gulungan koran.
Antusiasme para siswa terlihat jelas. Berbagai macam ide cemerlang bermunculan. Ada siswa yang menyulap botol plastik bekas menjadi tempat pensil dengan hiasan kain perca, kelompok lain mengubah kardus tebal menjadi rak buku mini yang kokoh, dan ada pula yang membuat bingkai foto unik dari stik es krim atau sedotan dan sedotan bekas.
"Awalnya saya kira akan sulit, tapi ternyata seru sekali! saya membuat celengan dari toples bekas yang kami hias dengan cat dan pita," kata Eka Murtia, salah seorang siswa kelas IX E dengan wajah bersemangat. "Sekarang saya jadi paham, kalau membuat sesuatu itu harus urut langkah-langkahnya, sama seperti di pelajaran teks prosedur."
Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya pada dimensi Kreatif dan Berakhlak kepada Alam. Para siswa didorong untuk berpikir out-of-the-box dalam memanfaatkan barang yang sering dianggap sampah, sekaligus belajar tentang pentingnya daur ulang untuk mengurangi limbah.
Kepala SMP Negeri 2 Purwojati, Bapak Ibu Umi Waryanti, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi pembelajaran ini. "Ini adalah contoh sempurna bagaimana pendidikan karakter dan akademis bisa berjalan beriringan. Siswa belajar bahasa, seni, dan kepedulian lingkungan dalam satu kegiatan yang menyenangkan," tutur beliau.
