Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Noda Hitam di Secangkir Kopi Putih

17 November 2020   22:31 Diperbarui: 17 November 2020   22:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via DetikHealth.com

"Banyak hal yang kucintai sejak dulu darimu Bund. Yang kucintai saat ini dan akan terus kucintai sampai akhir kehidupan nanti. Sebab menurut ayah cinta kita adalah segala yang dapat menghilangkan kekeliruan, kesalahpahaman menjadi keujuran dan kestiaan."

"Makasih ayah," Salina megecup mesra setelah Dewanto mengungkap kalimat indah itu. Lina sudah paham, karena kalimat itu seolah isi dari proklamir cinta mereka, sebelum sumpah dan janji di hadapan penghulu sebagai ikatan cinta abadi.*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun