Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kedamaian Itu Diwujudkan Bukan Dikhayalkan

25 Oktober 2020   10:09 Diperbarui: 25 Oktober 2020   10:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesiaimages.net

Ketika senyum terselip di bawah daun kering

Semilir tak menyentuh kaki apalagi hati

Mekar kembang-kembang wasalam

Tak terasa aroma segar menggelora

Karena kebaikan di sangrai di wajan emosi

Tumpas bermurah murka hiasi wajah

Ada peti di kalbu tuk simpan angkuhmu

Sekali-kali saja dikeluarkan maklum kok

Sempurna bukan hak milik manusia

Tapi jangan telanjangi sifat dan jiwamu

Dengan perkataan atau tulisan-tulisan nista

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun