Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romantika Secangkir Teh

22 Oktober 2020   15:59 Diperbarui: 22 Oktober 2020   16:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: evisrirezeki.com

Secangkir teh hangat alirkan cinta-cinta

Kecerahan siang mengalir merasuki jiwa

Senyum lembut dedaunan segar menerpa

Puspa asmara terus merekah penuh rona

Tak pernah ada kegelapan di kamar

Meski mendung kelabu sering menjalar

Kabut tebal pun acap halangi arah sinar

Cahaya hati dan bening rasa kuat berbinar

Kering nestapa tak pernah ditemui 

Walau kemarau panjang kerap terjadi

Bunga-bunga pun tetap mekar berseri  

Karena arus berkasih sayang tiada mati

Kenali dan terus susuri jalan sekitar rumah

Jagalah selalu dinamika hidup tanpa jengah

Tetap bijak bersikap walau ada rasa gundah 

Sikapi di hati perbedaan itu pelangi nan indah

*****

Bekasi Jelang sore, 22/10/2020

#esawe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun