Alun gelombang tiada henti pencarian terus berlari
Cita cita adalah nafas impikan keinginan sukmawi
Jiwa memompa kehangatan tuk hantarkan putiksari
Jadi persembahan kesetiaan menebus khilaf ragawi
Cintamu bagai laut langgeng bersambut biru jiwa
Kedalaman hasrat lintasi benua rasa paripurna cipta
Saling mewarnai menjadi indah hiasan tiap berkarya
Saling menerangi tampilan gemerlap di lautan mata
Syukuri putaran masa tak sembuyikan gerutu di hati
Ceria malam karena rembulan merona di sanubari
Suka cita taburan gemintang itu senyum buah hati
Pentsakan prestasi dari ikhlas umi abi mengajari
Tak sedikit di kefanaan ini miliki rasa tak kenyang
Seruduk dan terus susuri tuk tangkapi bayang bayang  Â
Para penjaga hati di sempitnya ruang jiwa melapang Â
Tatap bulan rindukan laut rasa nyaman dan kenyang
Dialah para sufi yang tak hirau duniawi tinggi peduli
Para santri berupaya jadi laut tampung ilmu tuk nanti  Â
Sejuk bagai pagi, siang bunga mewangi senja berseri
Berartinya rambu agama damai jalani hidup duniawi   Â
*****
Bekasi, 180920.
##Slamet Arsa Wijaya.