Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wibawa Itu Tanpa Diajak

16 September 2020   16:00 Diperbarui: 16 September 2020   16:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rambu ada yang tersirat dan tersurat

Tentu beda lagi dengan surat wasiat

Baik patuhi rambu tanpa dijaga aparat

Arif dari benak perjalanan tak sesat

Dapat perintah sopannya dilakukan

Bukan meneruskan jadi kebiasaan

Kan lahirkan anak cucu bagai majikan

Tak beda beo ngoceh di kurungan

Bagus mulut diam kaki tangan gerak

Lakukan sesuai kebisaan dilihat enak

Pasti kan diikuti tak perlu mengajak

Tak elok tubuh diam mulut beriak riak

Seperti pohon perdu segar kan bergulir

Wangi bunganya sembul dari bulir bulir

Debu debu bagaikan rela menyingkir

Karena jernih urani bening berpikir

Panutan baiknya bersila dan mewejang

Jangan ikutan tanding di aula berperang

Apalagi malah garang jadi penantang

Suasana bakal remang di waktu siang

*****

Bekasi, 290820.

##Slamet Arsa Wijaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun