Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas U-17 Lupa Memijak Bumi, Dapat Pelajaran dari Korut

15 April 2025   12:24 Diperbarui: 15 April 2025   12:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikustrasi Supartono JW


Jepang, UEA, dan Tajikistan tersingkir secara terhormat di delapan besar Piala Asia U-17 2025 dan tetap sebagai tim yang layak tampil di Piala Dunia U-17 Qatar 2025. Timnas Indonesia U-17 pun layak tampil di Piala Dunia U-17 Qatar 2025, bukan karena hoki. Tetapi karena jemawa, mempermalukan diri sendiri di delapan besar, hingga dipermak Korea Utara 6 gol tanpa balas. Menjadi tim terburuk di fase ini.

(Supartono JW.15042025)

Kekalahan dari Korea Utara adalah teguranNya, bahwa manusia itu tetap wajib memijak bumi, tidak melangit (jemawa), selalu realistis mengukur kemampuan diri dan cerdas mengukur lawan yang akan dihadapi, sehingga siap diri. Mampu meladeni dan melawan, tidak dipermalukan.

(Supartono JW.15042025)

Timnas Indonesia U-17 terhenti di babak perempat final Piala Asia U17 2025 usai dipermak 6 gol tanpa balas oleh Korea Utara (Korut) di Stadion King Abdullah Sports City Hall, Arab Saudi, Senin (14/4/2025) malam.

Dugaan saya

Sebab saya hanya menjadi penonton, maka apa penyebab kekalahan memilukan yang dialami oleh tim juara Grup C ini, hanya dapat saya duga berdasarkan fakta dan data di lapangan sesuai laga yang berlangsung.

Memang, Garuda Muda sudah memenuhi target lolos ke Piala Dunia Qatar U-17 2025, namun kekalahan dari Korea Utara, tetap menjadi bahan analisis, mengapa Nova dan pasukannya sampai dipermalukan oleh Korea Utara.

Sementara, dari delapan tim yang lolos ke Piala Dunia dan delapan besar, penampilan Garuda Muda di babak delapan besar adalah penampilan tim terburuk. Padahal masuk delapan besar dengan posisi mentereng, juara grup.

Analisis saya,
(1) Sebelum laga, saya sudah menulis bahwa dari skuat terbaik yang dimiliki Nova ini, masih ada beberapa pemain yang lemah intelegensi (I) dan personality (P).

Dari persoalan tersebut saja, bila Nova salah menerapkan strategi dan taktik, maka akan sulit bagi Garuda Muda menahan imbang apalagi menang dari Korea Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun