Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur 60 tahun keatas dimana tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, penurunan fungsi tubuh, dan beberapa masalah lainnya.
Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan nutrisi, penyakit bawaan, permasalahan psikis, dan yang lainnya.
Keberadaan para lansia bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab dari keluarga itu sendiri dalam mengurusi keberadaan serta kebutuhannya.
Maka dari itu diperlukan nya sebuah panti social yang bergerak dalam bidang lansia seperti panti social tresna werdha ( panti social lanjut usia/panti jompo) yang merupakan unit pelaksanaan teknis di lingkungan departemen social yang berada di bawah dan bertangung jawab langsung kepada direktur jenderal pelayanan dan rehabilitas social, sehari-hari secara fungsional dibina oleh para direktur terkait sesuai dengan bidang tugasnya.
Berdasarkan Permensos No.106 tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja panti social di lingkungan departemen social terdapat 5 jenis panti social yang terdiri dari :
- panti social petirahan anak yang bertugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi anak yang mengalami hambatan belajar karena menyandang masalah social
- panti social asuhan anak merupakan panti social yang mempunyai tugas serupa seperti jenis sebelumnya namun ditujukan bagi anak yatim piatu yang kuran mampu atau terlantar
- panti social bina remaja merupakan panti social yang mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan bagi anak terlantar atau putus sekolah
- panti social tresna werdha merupakan panti social yang mempunyai tugas memberikan pelayanan social bagi orang tua yang lanjut usia dan terlantar
- panti social bina daksa adalah panti social yang mempunyai tugas memberikan pelayanan dan rehabilitasi social bagi saudara yang difababel.
Panti social lanjut usia atau sering dikenal dengan panti jompo merupakan suatu tempat pelayanan social bagi para lansia dengan pelayanan yang tidak permanen, sehingga anggota keluarganya masih dapat menghubungi atau bahkan mendatangi para lansia tersebut, sebagai mana tempat yang dipenuhi oleh para lansia baik yang datang secara sukarela maupun yang diserahkan oleh anggota keluarganya untuk diurus maka panti social lanjut usia akan siap menerimanya akan tetapi tetap dengan persyaratan tertentu.Â
Namun seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern dengan tuntutan hidup yang semakin banyak sehingga menyebabkan keberadaan para lansia menjadi memprihatinkan dikarenakan banyak dari mereka yang terlantar hidupnya seperti ditinggalkan anak dan keluarganya sehingga mereka hidup dijalanan dengan bergantung pada kebaikan orang lain (meminta-minta) hal ini disebabkan oleh keadaan fisik, psikis dan social nya yang semakin menurun seiring bertambahnya usia mereka yang menua sehingga memperlambat proses intereksi mereka dengan lingkungan social.
Upaya yang dapat dilakukan oleh panti social lanjut usia diharapkan dapat mengurangi jumlah lansia yang terlantar walaupun pelayanan yang diberikan oleh panti tersebut merupakan pilihan alternative atau pilihan terakhir dalam memberikan pelayanan kepada para lansia.
Dengan system pelayanan social mulai dari pemenuhan pemberian pangan, sandang, papan, pemeliharaan kesehatan dan juga terdapat pelayanan bimbingan mental keagamaan, serta pengisian waktu luang seperti olahraga dan juga keterampilan.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama 40 hari berada di panti social lanjut usia harapan kita kota Palembang dimana para lansia yang masuk ke dalam panti ini disebabkan oleh berberapa faktor permasalahan seperti angota keluarga yang sudah tidak ada lagi, ada yang hidupnya tinggal sebatang kara, serta ada juga yang mengasingkan diri atau menghindar dari anggota keluarganya dengan alasan agar tidak menyulitkan mereka dalam mengurus nya.
