Mohon tunggu...
Jn. Aether
Jn. Aether Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Hi, I’m Aether, a single-mother, storyteller, poet, and content writer, who likes to share my ideas over a cup of coffee and tea 🍃☕️. Sometimes, the quietest people have a thousand brilliant ideas in their minds.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rahasia Sehat di Usia Senja: Manfaat Puasa untuk Lansia

10 Maret 2024   10:44 Diperbarui: 10 Maret 2024   10:56 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lansia saat Berpuasa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika seseorang memasuki usia senja, menjaga kesehatan menjadi prioritas utama. Berbagai faktor seperti penurunan metabolisme, kepadatan tulang yang menurun, dan risiko penyakit kronis meningkat, menjadi tantangan tersendiri bagi lansia. Namun, tahukah Anda bahwa puasa, praktik spiritual yang telah ada sejak zaman kuno, dapat menjadi kunci rahasia menjaga kesehatan di usia senja?

Dalam hal ini, puasa tidak hanya sekedar menahan makan dan minum selama periode tertentu. Lebih dari itu, puasa melibatkan proses detoksifikasi alami tubuh, memperbaiki sistem pencernaan, dan memberi waktu bagi organ-organ vital untuk beristirahat dan memulihkan diri. Untuk para lansia, puasa bisa menjadi pilihan gaya hidup yang bijaksana untuk menjaga kesehatan secara holistik. Lalu manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari puasa, yuk simak bersama-sama!

1.  Meningkatkan Metabolisme
Saat menua, metabolisme tubuh cenderung melambat. Puasa secara teratur dapat membantu meningkatkan metabolisme, yang pada gilirannya membantu tubuh dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang lebih baik.

2.  Menjaga Kesehatan Jantung
Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa intermiten, di mana seseorang menerapkan jadwal makan tertentu dan berpuasa pada waktu lain, dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Bagi lansia, menjaga kesehatan jantung menjadi sangat penting, dan puasa dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut.

3.  Meningkatkan Fungsi Kognitif
Puasa juga telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif. Dengan membiarkan otak beristirahat dari proses pencernaan yang berat, puasa dapat memberikan waktu bagi otak untuk memperbaiki dan memperbaharui dirinya sendiri. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan kognitif pada usia lanjut, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.

4.  Meningkatkan Kualitas Tidur
Banyak lansia mengalami masalah tidur, baik itu sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Puasa dapat membantu mengatur ritme sirkadian tubuh dan meningkatkan kualitas tidur. Dengan istirahat yang cukup dan berkualitas, tubuh memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memperbaiki diri dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.

5. Menurunkan Risiko Penyakit Degeneratif
Puasa telah terbukti memiliki efek anti-penuaan yang kuat pada tingkat seluler. Ini berarti bahwa puasa dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif yang sering terkait dengan penuaan, seperti kanker, diabetes, dan osteoporosis.

Perlu kita ketahui, puasa bukanlah sekadar praktik keagamaan atau diet sementara, tetapi merupakan gaya hidup sehat yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan, terutama bagi para lansia. Dengan mengintegrasikan puasa ke dalam rutinitas harian mereka, diharapkan para lansia dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, jika Anda atau orang yang Anda sayangi telah memasuki usia senja, pertimbangkan untuk mengadopsi kebiasaan puasa dalam gaya hidup sehari-hari. Konsultasikan dengan profesional kesehatan terlebih dahulu untuk menentukan apakah puasa cocok untuk kondisi kesehatan Anda, dan nikmati manfaat kesehatan yang luar biasa dari rahasia sehat di usia senja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun