Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Satu Kata

11 Oktober 2025   22:44 Diperbarui: 11 Oktober 2025   22:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: liputan6.con

Akulah satu kata.

Yang tak bisa melupakan denyut nadimu

Malam adalah penantian

Jatuhnya sehelai daun

Ke dalam jantung paling degup. 

Rinai tak sempat membasuh malam. Bulir hujan tak terhenti mengusik kelam. Membiarkan bisik sepi menjemput rasa. Terjerembab diam di belantara aksara.

Malam mendendang pilu. Di balik jeruji rindu. Bersama kepak burung malam. Lelah menembus batas paling kelam._

Bias rasa mencari sasaran pendar yang tak kunjung datang. Dipaksa terkubur berpayung mendung. Tanah basah, bulir bulir tumpah

Denyut nadi kehidupan berdetak pelan. Lorong-lorong pun tak lagi berdendang. Yang tertinggal hanya nama-nama tak bertuan

Tatkala malam tanpa purnama,. Hanya berteman sesobek kertas lusuh. Berisi kutipan-kutipan lama. Yang tak berjanji. Terulang lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun