Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Pahlawan

17 Mei 2024   20:29 Diperbarui: 17 Mei 2024   20:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam bayang pagi, harum tanah membara,
Terukir jejak pahlawan di setiap jengkal tanah.
Rintik hujan bercampur darah perjuangan,
Menjadi saksi bisu perjuangan tiada akhir.

Di tengah gemuruh meriam dan peluru,
Mereka berdiri tegak, jiwa penuh tekad.
Tak gentar menghadapi maut di depan mata,
Karena cinta pada bangsa lebih besar dari segalanya.

Langkah mereka, meski senyap, menggema lantang,
Menebar semangat di hati yang patah.
Tiap luka dan derita, mereka pikul tanpa keluh,
Demi meraih merdeka, demi tanah tercinta.

Kini, jejak itu abadi dalam sanubari,
Mengajarkan kita arti keberanian sejati.
Mereka yang gugur, tak pernah benar-benar pergi,
Mengalir dalam darah kita, menghidupkan cita dan mimpi.

Jejak pahlawan, tak lekang oleh waktu,
Menjadi mercusuar di tengah gelap malam.
Mengajarkan bahwa kebebasan adalah harga,
Yang dibayar dengan darah, keringat, dan nyawa.

Wahai pahlawan, dalam diam kami haturkan doa,
Pada setiap langkah kami, semoga kau bangga.
Dalam jejakmu, kami melangkah lebih pasti,
Membawa Indonesia menuju masa depan yang sejati.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun