Mohon tunggu...
Siti Andriana
Siti Andriana Mohon Tunggu... Guru - Guru / Enterpreneur / Penulis

Dunia Sementara, Akhirat Selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja dan Kehidupan

16 Mei 2024   10:46 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Assalamualaikum sahabat kompasiana, sehat selalu ya. Pernahkah sahabat menuliskan puisi ? 

Yuk simak puisi berikut untuk segala rasa rindu dan senja yang masih mengingatkan kita pada luka dan bangkit dari keterpurukan hidup.

MEMEKIK SENJA

Kau dan aku adalah satu
Satu rindu, kasih dan pengharapan
Satu waktu dalam tujuan kehidupan
Kaukah itu?

Kau dan aku adalah rindu
Rindu berkekuatan syahdu mendamaikan
Rindu pada nikmat Sang Pencipta meneduhkan
Kaukah itu?

Pada ujung senja yang berkekuatan
Kau tinggalkan perahu yang berlayar
Terombang-ambing tanpa tujuan
Kau biarkan pekik memilu di dasar lautan
Sadiskah Kau?


Kusandarkan diri pada rendahnya sujudku
Pemilik rindu dan cinta bersahutan kini
Setiap syahdu saling mengingatkan

Aku hanya butuh jeda dalam detik penghidupan
Sabar menanti atau merelakan
itu adalah pilihan

PAYUNG MALAM

Kau, rintik cinta menyulut kalbuku
Menyapu lekat dalam pipi merona ini
kulihat, kau begitu jual mahal keramahan
Menyudutkanku pada sesak membisu

Pada sebuah payung malam itu
Membekas dalam benak tak berkesudahan
Menyeka dalam semburat cinta syahdu
Menikmati indahnya kesetiaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun