Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Seni Menulis Vs Curhat

1 Desember 2023   11:05 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menulis atau curhat?

ada salah satu komen yang diterima di salah satu media sosial, setelah mengupload tulisan-tulisan di kompasiana.com  adalah tentang curhat versi formal.

Suatu hal yang terungkap dan terangkai dalam kata yang diucapkan atau dituliskan menjadi suatu ucapan atau kalimat, akan memberikan makna akan suatu hal. Walaupun secara tidak langsung, seni dalam menulis menggunakan berbagai majas didalamnya. Seperti majas hiperbola dalam melebih-lebihkan suatu peristiwa, majas perumpamaan ataupun penggunaan tata bahasa lainnya, atau dalam bahasa arab adalah Balaqah atau seni berbicara.

saran atau kritik terhadap itu, tidak menjadi patokan untuk menyatakan bahwa apa yang tertulis tentang pola permasalahan yang terjadi, belum terjadi dalam diri penulis. Tapi beberapa unsur tema penulis dalam menyelesaikan suatu artikel diantaranya:

  • Tema berasal dari apa yang dialami oleh penulis, seperti kegiatan rapat, pertemuan, menghadiri undangan dan lain sebagainya.
  • Tema berasal dari lingkungan penulis, baik itu dalam lingkungan rumah tangga, lingkungan tetangga, lingkungan perkampungan, desa atau lebih luas lagi.
  • Tema berasal dari curhatan atau masalah dari orang-orang sekitar penulis, yang kemudian si penulis menjadi tempat curhat, kemudian ditulislah cerita dari masalah tersebut tanpa menjelaskan siapa yang mengalami masalah tersebut. dan tentunya menggunakan rangkaian kata yang lebih sederhana, atau kata formal, dan tidak jarang si penulis menambahkan beberapa ungkapan pemikiran pribadi dalam cerita prolog atau monolog tertentu.
  • Tema berasal dari imaginasi sendiri oleh penulis. Tentang harapan akan kehidupan yang bermakna atau cita-cita di masa depan. 

Beberapa tema tersebut,  bisa kita klasifikan ketika membaca alasan tema 1 dan alasan tema 2. Namun untuk tema 3 dan 4 akan susah kita klasifikasikan, apalagi jika kita tidak mengenal secara langsung si penulis. 

Seorang penulis mengungkapkan apa yang dirasakan melalui untaian kata melalui artikel-artikel seperti ini. Hal ini karena penulis menganggap bahwa ketepatan tujuan penulisan dan makna yang tersampaikan dan akan menjadi sumber ilmu bagi sumber daya manusia kedepannya. Baik dalam waktu dekat maupun yang akan datang. 

ada beberapa alasan positif yang menandakan seseorang menulis diselingi curhat, diantaranya:

  • Menulis adalah bentuk formal dari pengungkapan rasa akan suatu hal.
  • menulis adalah seni dalam menaymapaikan gagasan melalui artikel. dan tidak semua orang memiliki kemampuan itu. Hanya orang-orang tertentu yang mengisi kekosongan atau waktu luangnya dengan menulis. orang seperti ini dianggap lebih kreati dalam mengelola stress dan kejenuhan akan kegiatan sehari-hari. 
  • menulis sebagai ajang rekreasi bagi jiwa-jiwa intovert manusia yang tidak bisa curhat ke orang lain, karena kurangnya rasa percaya diri
  • menulis artikel lebih menguntungkan baik dari sisi jejak digital yang baik, dan dari sisi penghargaan baik material maupun penghormatan dari orang lain. 
  • menulis dalam bentuk artikel atau gagasan lebih bermanfaat dibanding curhat di media sosial dengan membuat status-status galau untuk menarik perhatian atau simpati orang lain, dan akan banyak memberikan dampak negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain. 

dari beberapa hal tersebut diatas, telah jelas perbedaan antara menulis dan curhat. Perbedaan yang juga sangat mencolok adalah menulis berlaku bagi orang-orang kreatif dalam mengungkapkan perasaannya, sedangkan curhat kepada media sosial adalah bentuk mengumumkan aib diri sendiri atas kekurangan yang dimiliki untuk mendapatkan perhatian dan simpati dari si pembaca status dan lain sebagainya.  

Tidak semua orang yang membaca akan menampilkan apresiasi terhadap tulisan yang kita miliki bagi seorang penulis. 

Namun tidak semua orang yang mengomentari status dan mengungkapkan rasa perhatian adalah bentuk perlindungan yang diberikan, namun bisa berupa jalan menuju tersebar luasnya permasalahan yang kita miliki ke khalayak ramai, karena adanya saling komunikasi antara pembaca yang satu dengan yang lain, dengan curhat baik di media sosiak maupun curhat ke orang lain seperti teman maupun keluarga. 

Olehnya itu, ada sedikit perbedaan antara menulis dan curhat, seorang yang menulis bisa jadi Curhat, namun orang yang curhat tidak tentu menulis.

siiaisyah110385@gmail.com

Siti Aisyah, S.Pd., M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun