Mohon tunggu...
Siti Afifiyah
Siti Afifiyah Mohon Tunggu... Journalist -

Look deep into nature and then you will understand everything better https://www.tagar.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lima Pria Berpengaruh di Sekitar Megawati

13 Januari 2019   06:27 Diperbarui: 13 Januari 2019   07:34 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri), mantan Wakil Presiden Try Sutrisno (ketiga kanan), Hamzah Haz (kedua kanan) dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) menerima potongan tumpeng dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) saat Hari Ulang Tahun ke-46 PDI Perjuangan di Jakarta, Kamis (10/1/2019). HUT PDI Perjuangan itu mengangkat tema Persatuan Indonesia Bumikan Pancasila. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Hari istimewa bersama orang-orang istimewa. 

Di atas meja berlapis kain merah putih itu tersaji hidangan tumpeng beserta lauk-pauknya. Irisan buah membentuk angka 46 tertancap di bagian depan meja. Di belakangnya tampak lambang banteng dengan moncong putih.

Ya. Itu hari istimewa PDI Perjuangan yang sedang memperingati ulang tahun ke-46, Kamis 10 Januari 2019 lalu di Jakarta. 

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama lima lelaki pilihan, tokoh-tokoh berpengaruh di negeri ini. 

Putri sulung Bung Karno sekaligus Presiden kelima RI itu memotong nasi tumpeng dilengkapi lauk-pauk dan memberikannya kepada Presiden Joko Widodo.

Potongan tumpeng kedua ia berikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemudian potongan tumpeng ketiga diberikan kepada Cawapres KH Ma'ruf Amin. Tumpeng berikutnya diberikan kepada mantan Wapres Hamzah Haz dan Try Sutrisno.

Megawati dan lima lelaki di sekitarnya itu berbincang hangat dan tersenyum lepas. Ia tampak nyaman berada di tengah orang-orang yang dipercayainya.

Ia menoleh sekilas pada Hamzah Haz dan kemudian tampak mengingat sesuatu, jauh di belakang sana. 

Benar. Megawati menyinggung situasi politik di awal reformasi, dimana PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu, tapi karena situasi politik saat itu yang sangat dinamis, dirinya menjadi Wakil Presiden serta KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden.

Setahun kemudian, kata Megawati, MPR RI mengangkat dirinya menjadi presiden dan mengangkat Hamzah Haz menjadi wapres.

"Alhamdulillah, Presiden dan Wakil Presiden saling cocok dan tidak ada masalah," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun