Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Dalam pendidikan di negara Indonesia saat ini matematika merupakan salah satu yang termasuk ke dalam mata pelajaran Ujian Nasional (UN). Matematika dianggap sulit oleh sebagian besar siswa di Indonesia.
Saat ini Indonesia menggunakan kurikulum 2013 dimana soal - soal yang dibuat adalah soal bernalar tinggi atau High Thinking Order Skill (HOTS). Ketika siswa sangat sulit untuk memahami soal bernalar tinggi, ditambah dengan pembelajaran yang masih menggunakan cara tradisional (ceramah) maka lama kelamaan maka siswa tersebut akan jenuh. Lalu bagaimana seorang guru mengatasi permasalahan tersebut?
Adapun beberapa cara yang dapat mengatasi kejenuhan anak didalam kelas yaitu :
Pilih metode pembelajaran yang sesuai. dalam memilih metode yang sesuai seorang guru harus melihat materi dan siswa yang akan diajar. Misal yang akan diajarkan adalah materi tentang himpunan dan diagram venn, salah satu metode yang dapat digunakan adalah Student Team Achievement Divisions (STAD) dalam belajar agar mereka mampu bekerja sama. Ada beberapa metode lain yaitu metode bermain, jigsaw, dan lain-lain.
Menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) adalah salah satu pilihan didalam kelas untuk mencapai penalaran tinggi. Soal berupa HOTS tersebut biasanya berbentuk cerita yang biasanya ada didalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh penggunaan pendekatan tersebut adalah dalam materi diskon yang jika hanya berpusat pada guru anak akan sulit sekali membayangkan. Namun, dengan pendekatan RME ini siswa dapat diajak langsung ke pusat perbelanjaan yang sedang mengadakan diskon, atau mempraktekkan sendiri didalam kelas.
Disiplin mengajar juga merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan guru mengajar. Salah satunya adalah datang 15 menit lebih awal dan selalu memeriksa pekerjaan atau tugas siswa. Dengan demikian siswa akan lebih semangat belajar tanpa adanya paksaan.
Berpenampilan menarik juga tidak luput dari faktor pendukung penarik minat iswa untuk belajar. Namun, tidak mengurangi kesopanan dan aturan yang berlaku. Belajar diluar kelas juga bisa menjadi suatu pilihan. Misalnya, saat materi statistik dan data anak dapat secara langsung mengambil data dari lapangan. Selanjutnya administrasi mengajar, media pembelajaran, sarana prasarana, tara ruang kelas, dll. juga masuk dalam kategori yang tidak boleh dilupakan oleh para pendidik agar menciptakan suasana yang kreatif dan inovatif.