Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Mental Block dan Kiat Jitu Mengatasinya

7 Mei 2021   18:30 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:55 1969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mental Block (Koldunov/Getty Images/iStockphoto)

Salam semangat untuk Anda, para Pembaca Kompasiana!

Salam hangat selalu.

Hari ini saya membuka kembali materi motivasi untuk memberikan semangat kepada diri sendiri. Mengevaluasi kegiatan yang selama ini sudah saya lakukan hingga saat ini, terutama perenungan jelang akhir bulan ramadan. 

Apakah saya sukses menjalankan ramadan seperti yang sudah saya canangkan? Apakah target ibadah yang direncanakan telah berjalan dengan baik? Sepanjang tahun 2021 berlangsung hingga empat bulan pertama, apa saja kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan? Saya merasa masih jauh dari apa yang diharapkan. 

Teringatlah saya pada sebuah materi pembelajaran tentang mental block, agar pikiran saya tidak terpaku pada kegagalan yang terjadi pada aktivitas saya.

Apa Itu Mental Block?

Dilansir dari idntimes.com, mental block adalah bentuk ketidakyakinan dalam diri yang berasal dari pikiran bawah sadar yang akan ditransfer ke pikiran sadar. Selama mental block tidak diatasi, kamu akan sulit berhasil, karena pikiran bawah sadar akan menyabotase segala upayanya.

Semua mental block sangat mewakili perasaan tidak yakin akan diri. Bila ingin meraih kesuksesan di segala bidang, maka harus mengubah perasaan "tidak yakin" menjadi "yakin", bahwa kamu mampu mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara sadar.

Bapak H.Aries Diana, saat itu beliau adalah Titanium Club Project Manager dari sebuah komunitas yang saya ikuti menyampaikan bahwa mental block adalah hambatan yang terjadi pada pola pikir kita, sehingga tidak bisa atau tidak mau berubah di kehidupannya. Padahal setiap manusia selalu ingin berubah ke arah yang lebih baik dari keadaannya saat ini dan selalu ingin sukses.

Mana kala ia sudah berusaha untuk sukses, ia bertemu dengan hambatan-hambatan yang merupakan ujian, cobaan, musibah, dan lain sebagainya. Di sinilah akan tampak, apakah ia bersungguh-sungguh ingin berubah atau sukses.

Berikut saya sampaikan motivasi dari beliau berkenaan dengan hal tersebut.

Kapan Mental Block Terjadi?

Pertama, ketika orang terlalu sibuk memikirkan kekurangan atau kelemahan dirinya sendiri. Lama-kelamaan timbul rasa minder (inferior).

"Mana mungkin saya bisa sukses, jika keadaannya begini?"

"Ah, kayaknya gak bisa berhasil deh seperti si Fulan, kan saya cuma lulusan sekolah dasar."

Pernah mendengar kalimat seperti itu dari kawan terdekat? Atau justru kita sendiri yang ngomong begitu? 

Padahal setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kekurangan, namun yakinkan pada diri bahwa Allah memberikan kelebihan dari sisi yang lain.

Kedua, sifat mental block bisa muncul ketika seseorang iri melihat apa yang dimiliki atau diperoleh orang lain. Entah itu iri melihat kesuksesan, kekayaan, wajah cantik atau rupawan, dan lain sebagainya. Padahal manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk oleh Tuhan dan diberikan potensi yang sama untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya.

Tidak ada manusia yang bodoh, adanya ya manusia yang malas. Kemalasanlah yang mengantarkan kepada kebodohan. Sebab dia tidak berupaya maksimal dengan potensi yang dimiliki.

Ilustrasi gambar: www.prosehat.com
Ilustrasi gambar: www.prosehat.com
Lalu mengapa Allah SWT memberi potensi yang sama, namun kenyataannya terdapat hasil yang berbeda pada setiap insan?

Ada orang yang sukses, ada yang gagal. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang sering beruntung, ada yang merasa buntung. Lalu, timbullah rasa cemburu, iri melihat keadaan orang lain yang lebih bagus dari dirinya.

"Saya sudah rajin ibadah, sedekah, kok masih gagal dalam bisnis?"

"Orang itu kerjanya biasa-biasa saja, kok ya beruntung bisa naik gaji?"

Bisa jadi, pikiran seperti ini malah membuat mental block pada diri kita bahwa gak perlu ibadah atau capek usaha, toh tanpa begitu juga bisa kok sukses. Nah, hal seperti ini justru mengarah pada kesalahan berpikir.

Baca juga: Gagal Target Khataman, Gantikan dengan Murajaah

Membuang Mental Block (Ilustrasi gambar: business.tutsplus.com)
Membuang Mental Block (Ilustrasi gambar: business.tutsplus.com)
Untuk menghilangkan mental block, coba jawab pertanyaan berikut ini:

Apakah Allah Maha Kaya?

Apakah Allah Maha Pemurah, Maha Penyayang?

Apakah Allah mendengar dan mengabulkan permintaan kita?

Apa jawaban Anda? Pasti, YA!

Mengapa musti menjawab tiga pertanyaan tersebut? 

Pada dasarnya adalah untuk menguatkan keyakinan kita kepada Allah. Sebagai orang yang beriman, bermanja-manjalah kepada-Nya. Caranya?

Mintalah sesuatu yang besar, jangan tanggung-tanggung. Kan Allah Maha Kaya! Panjatkan doa dan ajukan permintaan sehebat mungkin, sebagai bentuk optimis bahwa Allah Maha Pemberi dan kita pantas mendapatkannya.

Dalam Surah Al-Mu'miin ayat 60 Allah berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu."

Berbuatlah sesuatu yang besar, pantaskan diri untuk memerima yang besar dan hebat dari Allah. Panjatkan doa dengan sebenar-benar kuat dari hati, mantapkan dalam diri, sebagaimana doa yang kita sampaikan berulang-ulang dalam sholat kita pada bacaan Surah Al-Fatihah, "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan"

Itulah jaminan dari Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bertekad kuat untuk mau berubah ke arah yang lebih baik, mencapai kesuksesan dan keberhasilan dengan makin mendekat kepada-Nya.

Mengapa kita dipertemukan dengan masalah ketika ingin berubah?

Pertama, Allah SWT memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Dia berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan seusai dengan kesanggupannya. 

Kita penting mengimani hal ini karena tidak ada hambatan, ujian, cobaan, masalah yang datang kepada kita, kecuali Allah Mahatahu bahwa kita mampu mengatasinya.

Kedua, begitu juga dengan hajat manusia untuk sukses. Allah akan memberikan sesuai kepantasannya. Kala kita mau berubah untuk keberhasilan yang diinginkan, pantaskan diri dihadapan Allah untuk kita menerima kesuksesan tersebut.

Seperti saya pribadi, jika memiliki mental block dalam dunia kepenulisan, tidak memberanikan diri memulai menulis, manalah mungkin saya menganggit naskah, mengunggah artikel, mencatat apa yang saya rasa, dengar, lihat dan merangkumnya untuk bisa dibaca orang banyak. Maka saya pun perlahan menyingkirkan hambatan itu dan meyakinkan diri bahwa saya bisa menulis!

Begitu juga apabila saya memiliki mental block berupa malu berhadapan dengan orang, tak tahu memulai percakapan dan bicara di depan umum, mungkin saya tidak menjadi pengajar privat bagi anak-anak dan para bunda yang belajar mengaji.

Mengatasi mental Block (ilustrasi gambar: www.yesdok.com)
Mengatasi mental Block (ilustrasi gambar: www.yesdok.com)
Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Mental Block?

Bapak H. Aries Diana menyampaikan tipsnya berupa formula "L-O-V-E-S"

Love - Cintai dulu diri sendiri dan hidup kita karena sesungguhnya kehidupan adalah anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Cintai juga pekerjaan atau aktivitas kita. Yes, love your life, love your job!

Karena dengan mencintainya, maka timbul semangat untuk terus berkarya, memberikan yang  terbaik, mengupayakan tercapainya kesuksesan yang diinginkan. 

Yakinkan bahwa usaha yang Anda lakukan adalah sesuai dengan tuntunan yang benar, sesuai syariat, taat dan patuh hukum, sehingga timbul rasa nyaman, aman dan tenteram untuk menggapai ridho-Nya dalam melakukan kegiatan.

One more times - Lakukan sekali lagi, jika Anda masih menemui kegagalan atau hambatan. Boleh jadi kita telah melakukan usaha maksimal, mencintai pekerjaan dan kehidupan kita, tapi kesuksesan belumlah menghampiri seperti yang diharapkan. 

Maka lakukan sekali lagi, jangan putus asa. Kegagalan pertama menjadi proses belajar kita menuju langkah berikutnya agar tidak mengalami hal yang sama.

Verified yourself - Introspeksi diri sendiri. Kita sudah melakukan hal pertama dan kedua di atas dengan sebaik mungkin, memberikan yang terbaik, namun masih ada hambtan atau gagal, maka tak perlu memyalahkan orang lain. Barangkali saja kita sibuk mengejar urusan dunia, hingga lupa urusan akhirat, tidak makin mendekat kepada Sang Pemilik Kehidupan. 

Mau sukses, libatkan Allah dalam setiap langkah. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Kita cek kedekatan kita dengan Sang Maha Kuasa atas segala. Apalagi di saat bulan Ramadan ini, menjadi momen perenungan diri agar makin terbuka rasa kepercayaan diri untuk meraih apa yang kita inginkan. 

Enthusiasm - Antusias sangat dibutuhkan dalam mengiringi langkah mencapai kegemilangan. Semangat harus senantiasa disematkan di tiap rangkaian aktivitas. Tanpa hal ini, jiwa bisa loyo, kendor, tak bergairah untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan.

Smile - Terseyumlah! Ya, dengan senyuman, kita menebar virus positif bahwa orang yakin dengan kemampuan dan ketrampilan kita menghadapi masalah. 

Suksesnya kita bukan semata-mata usaha sendiri. Dibalik itu, tentu ada andil orang lain dalam sebuah tim yang juga mendorong kita mencapai hal itu. 

Jika wajah tertekuk bagai dompet akhir bulan, bibir mengkerut bak asam nan kecut, bagaimana orang tertarik untuk bersilaturahim dengan kita?

Bisnis yang kita jalankan bisa berkembang bagus, juga berkat dukungan dan bantuan orang lain. Jalin silaturahim dengan kolega dengan senyum terbaik, serta menjaga kepercayaan amanah.

Kunci dari menghilangkan atau mengatasi mental block adalah tekad yang kuat apakah kita mau berubah atau tidak. Membuang mental block tidaklah sulit. Yang sulit itu apabila Anda tidak memiliki keyakinan dan tak punya kemauan untuk melakukan yang terbaik dari potensi yang Anda miliki.

Demikian, Pembaca Kompasiana yang sukses hidupnya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Khususnya menjadi pengingat diri saya yang berupaya meningkatkan kualitas hidup bagi upaya mensejahterakan diri dan keluarga, juga umumnya untuk seluruh insan yang sedang dan terus berupaya menggapai kesuksesannya.

Salam berkah ramadan.

Sehat selalu.

Jaga mental kita dengan optimis, semangat dan keyakinan yang mantap bahwa Allah beserta kita, aamiin.

***

Sumber: Pembelajaran daring bersama H.Aries Diana bertema motivasi diri.

Terjemahan Alquran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun